Operator Seluler Tangkap Peluang Pasar di Daerah Pedesaan IOH menghadirkan 3Kiosk
Operator Seluler Tangkap Peluang Pasar di Daerah Pedesaan IOH menghadirkan 3Kiosk

Operator Seluler Tangkap Peluang Pasar di Daerah Pedesaan IOH menghadirkan 3Kiosk



JOGJAGRID.COM - Indosat Ooredo Hutchinson (IOH) mencoba memperluas jaringan bisnis, menjangkau kawasan rural atau pedesaan. Upaya tersebut salah satunya diwujudkan dengan hadirnya 3Kiosk di sejumlah wilayah.

Cakupan 3Kiosk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat ini telah mencakup wilayah Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. Hadirnya 3Kiosk ini juga telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Salah satu warga Srandakan, Bantul yang tergabung dengan 3Kiosk, Arif Rahman mengatakan omzet setelah bergabung dengan 3Kiosk mengalami peningkatan. Disebutnya omzet saat ini bisa mencapai Rp150 juta per tahun.

Arif mengatakan setelah mengelola 3Kiosk jumlah pelanggan pun semakin banyak. Ia memulai usaha 3Kiosk sudah sejak tahun 2023. Dalam kurun waktu satu tahun ini, jumlah pelanggan pun mengalami peningkatan. 

"Ada penambahan 600 pelanggan di Srandakan. Sebelumnya jumlah pelanggan sekitar 8.100. Saat ini pelanggan sekitar 8.700. 3Kiosk ini juga membuka lapangan pekerjaan, karena memberdayakan masyarakat sekitar," jelas Arif, Selasa (30/7/2024).

Disebutnya mengelola 3Kiosk jauh lebih menjanjikan dibanding sebelumnya saat mengelola konter pulsa. "Sebelumnya hanya mendapat suplai dari distributor, saat bergabung dengan 3Kiosk jadi distributor untuk retail yang lain," ucap Arif.

Arif mengaku mendapat sejumlah keuntungan ketika bergabung dengan 3Kiosk. Seperti mendapat edukasi, cara melayani konsumen yang baik, hingga mengetahui berbagai hal yang menyangkut provider. "Dapat banyak ilmu dan usaha berkembang," ujar Arif.

Retailer pun menyambut baik hadirnya 3Kiosk di Srandakan. Salah satunya pemilik 57Cell, Kholis. Hadirnya 3Kiosk sangat membantu, karena mendekatkan pada distributor. Terlebih banyak masyarakat di wilayah Srandakan, merupakan pengguna Tri.

"Konsumennya rata-rata pelajar, harga ekonomis, tapi sinyalnya bagus. Sales itu datang seminggu dua kali, setiap sales datang biasanya saya beli fisik itu Rp1,5 juta dan tronik Rp2 juta. 3Kiosk dekat, misal butuh apa-apa jadi cepat. Kalau fisik habis bisa langsung transaksi,” ungkap Kholis.

Konsumen yang mengalami kendala pun, dapat dengan mudah diarahkan ke 3Kiosk. "Sebelumnya kan susah, harus ke Kota Jogja. Sekarang di Srandakan ada 3Kiosk, ngarahinnya jadi lebih mudah, lebih dekat," jelasnya.

Acting Head of Circle Java IOH, Soejanto Prasetya mengungkapkan 3Kiosk baru dikembangkan 1,5 tahun terakhir. Lahirnya 3Kiosk memang tidak lepas sebagai upaya menjangkau masyarakat lebih luas. Tidak hanya di perkotaan, tapi juga di desa.

“Di daerah urban juga kan sudah crowded, sehingga 3Kiosk ini dikembangkan di daerah rural. Dengan konsep 3Kiosk ini, kami ingin memberdayakan putra daerah, sepeti visi kami empowering Indonesia,” kata dia.

Pihaknya pun akan terus mengembangkan 3Kiosk, termasuk di DIY. Selain mendekatkan layanan kepada masyarakat, diharapkan juga 3Kiosk meningkatkan layanan Tri.
Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.