Dampingi Petani, Tim Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta Genjot Produktivitas Lahan Bunga Krisan di Pakem
Dampingi Petani, Tim Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta Genjot Produktivitas Lahan Bunga Krisan di Pakem

Dampingi Petani, Tim Pengabdian Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta Genjot Produktivitas Lahan Bunga Krisan di Pakem

JOGJAGRID.COM : Dusun Panggeran Hargobinangun, Pakem, Sleman merupakan kawasan sentra krisan yang ada di lereng gunung Merapi Yogyakarta. 

Selama ini kegiatan budidaya bunga krisan telah dilakukan oleh lebih dari 100 petani setempat yang tergabung dalam Asosiasi Astha Bunda dengan  mengelola lahan seluas 10.000 m2 dengan kapasitas produksi 15.000 bunga potong per minggu.

Di lapangan menunjukkan produksi bunga potong dari kelompok tani belum mencukupi kebutuhan bunga potong di Yogyakarta. 

Andi Nurharyanto, Ketua Asosiasi mengatakan, "Kebutuhan akan bunga potong akan meningkat pada hari-hari besar dan hari-hari raya, meskipun tidak menutup kemungkinan hari-hari biasa juga melonjak permintaan bunga potong," kata Andi.

Lebih lanjut Andi mengatakan bahwa petani akan mengambil bunga dari daerah lain, meskipun dengan harga yang lebih tinggi. 

Kendala yang dihadapi petani bunga krisan saat ini sangat banyak sehingga menyebabkan rendahnya kualitas bunga serta munculnya berbagai penyakit yang menyerang bunga krisan. 

Rendahnya kualitas bunga yang dihasilkan para petani di Panggeran diduga disebabkan pada lingkungan yang kurang mendukung karena ketinggian tempat di lokasi Panggeran hanya 600-800 m dari permukaan laut. Bunga krisan akan tumbuh secara maksimal apabila tumbuh pada agroklimat diatas 900 m dari permukaan laut dan mempunyai suhu dibawah 25 C, pada suhu diatasnya proses inisiasi bunga akan terhambat dan menyebabkan pembentukan bakal bunga juga terhambat. 

Suhu yang terlalu tinggi juga mengakibatkan bunga yang dihasilkan cenderung berwarna kusam, pucat dan memudar. 

Teknik budidaya petani bunga krisan di dusun Panggeran sudah sesuai SOP, akan tetapi dilapangan terlihat perakaran tanaman krisan tidak berkembang dengan baik, berwarna coklat dan ukurannya pendek-pendek. 

Hal itu menunjukkan kalau akar tanaman kurang berkembang karena struktur tanah yang tidak mendukung, sehingga tidak maksimal dalam penyerapan unsur hara.

Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang maksimal dan pada akhirnya berdampak pada hasil bunganya yang berkualitas rendah. 

Kenyataan yang terjadi di lapangan saat ini maka petani bunga krisan perlu menerapkan konsep perbaikan kesuburan tanah sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. 

Melalui pemanfaatan teknologi pemupukan yang ramah lingkungan, informasi penanganan panen dan pascapanen bunga diharapkan dapat mengoptimalkan kesuburan lahan dan peningkatan faselife bunga.  

Dengan latarbelakang tersebut dosen dari UPN "Veteran Yogyakarta (Ir. Ari Wijayani, MP. Ir. Rina Sri Lestari, MP. dan Dra. Krisnandini Wahyu Pratiwi, M.Si), melakukan pengabdian masyarakat pada hari Kamis, 27 Juni 2024 bertempat di ruang pertemuan Astha Bunda mengenai peningkatan kesuburan lahan melalui pupuk organic cair. 

Selain itu juga diberikan materi tentang teknologi panen dan pascapanen bunga. Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh UPN "Veteran" Yogyakarta ini memiliki beberapa tahapan.

Pertama, pembuatan pupuk organic cair JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi). Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat mudah diperoleh seperti air cucian beras dan pisang. 

Proses pembuatan juga cukup simple, hanya memasukkan air cucian beras dalam sebuah wadah, kemudian memasukan pisang beserta kulitnya serta meremasnya hingga hancur. 

Selanjutnya tinggal memasukkan jamur JAKABA kedalam campuran air cucian beras dan pisang tadi, kemudian ditutup rapat menggunakan kain dan diikat serta diletakkan dalam ruangan yang gelap. 

Jamur berkembang besar dalam waktu 2-3 minggu, dan airnya akan berubah menjadi pupuk yang sangat bagus. Kedua, praktek langsung pembuatan pupuk JAKABA  oleh para petani.  

Ketiga, pelatihan tentang proses panen bunga dan pascapanen. Proses panen bunga krisan supaya bunga tidak cepat layu adalah tergantung pada bentuk irisan tangkainya, irisan miring akan lebih bagus daripada irisan lurus. Tangkai bunga yang diiris miring akan lebih banyak menyerap air yang digunakan untuk merendam tangkai bunga. 

Sementara pembungkus bunga berbahan kertas koran tidak disarankan sama sekali, karena akan menyerap cairan dari sel-sel bunga sehingga menyebabkan bunga cepat layu.  

Keempat, pendampingan sampai pupuk JAKABA siap digunakan. 
Harapannya dengan kegiatan ini akan memberikan manfaat untuk petani bunga krisan, khususnya di dusun Panggeran, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY. 

Pemerintah dan stakeholder terkait perlu memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk membantu kawasan sentra bunga krisan DIY ini dalam mempertahankan kawasan tersebut sebagai sentra bunga krisan. 

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.