JOGJAGRID.COM : Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) - Kementerian Perdagangan RI berkomitmen terus mendukung pengembangan perdagangan aset kripto di Indonesia.
Salah satunya dengan penguatan literasi melalui penyelenggaraan Bulan Literasi Kripto (BLK) Tahun 2024.
Berangkat dari hal itu digelar sejumlah road show salah satunya di Yogyakarta yang dipusatkan di Antologi Space pada Jumat (10/5/2024) yang mengusung tajuk Tren Narasi Kripto Pasca Halving.
Sejumlah narasumber hadir seperti Olvy Andrianita selaku Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapepti), Jordan Simanjuntak, Chief Marketing Officer Triv, Budi Santosa, Founder IDNFT dan Lauw Lukas, Direktur CFX.
Penguatan literasi itu diharapkan menjadi langkah efektif menguatkan perlindungan masyarakat dan pelanggan, memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri, serta mengurangi aduan.
Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bapebti) Olvy Andrianita mengatakan saat ini ada 35 calon pedagang pasar kripto di Indonesia yang tengah menunggu masuk setelah memenuhi regulasi.
"Pemerintah kini terus memperketat pengawasan dan regulasi untuk memastikan masyarakat terlindungi ketika masuk melakukan aktivitas kripto," kata dia.
"Jangan bertransaksi kalau belum mengerti, belajar dahulu dengan pakar-pakarnya, masyarakar harus riset dan jangan langsung percaya, ini berlaku untuk semua investasi," kata Ovy.
"Pesan kami jangan transaksi kripto pakai uang kost, atau dana untuk kebutuhan pokok, tapi kalau ada uang lebih silahkan," ungkap Olvy.
Lauw Lukas, Direktur CFX, menambahkan bahwa pihaknya terus berusaha melakukan edukasi ke berbagai wilayah Indonesia termasuk Jogja sebagai salah satu barometer anak muda. Lukas mengingatkan bahwa saat ini negara punya pengawas dan ekosistem yang berusaha dijamin sehingga diharapkan bisa lebih cermat ketika masuk berinvestasi.
"Jangan sampai memilih lembaga yang tidak diawasi. Tren di luar negeri juga demikian. Pemerintah punya peraturan, misalnya pedagang kripto harus Rp 100 miliar modalnya, direksinya 3 komisaris 2, lalu punya struktur organisasi IT, keuangan jelas ada dan berada di Indonesia. Ada juga aturan punya pegawai tersertifikat CISA. Masyarakat Indonesia harus tahu bahwa di negara kita ada pengawas dan ekosistemnya, jadi tahu transaksi di mana kemudian cara memilih koinnya," tandas dia.
Sementara, Jordan Simanjuntak, Chief Marketing Officer triv, menyebut bahwa saat ini koin yang paling cocok menjadi investasi jangka panjang adalah Bitcoin. Koin yang dijuluki ibu dari semua koin ini menurut dia teruji naik dan turun harganya dan tetap memiliki nilai sampai saat ini.
"Kalau narasi paling kuat di Bitcoin, yang menjadi ibu dari semua koin. Apakah bisa berlanjut? Investasi jangka panjang yang masuk menurut saya hanya satu, Bitcoin. Yang bisa teruji turun dan naik, ya hanya Bitcoin ini. Kalau hanya trading mencari hype, silahkan ke koin lain tapi untuk longterm asset hanya Bitcoin sementara ini. Yang lain bukan berarti tidak oke ya, tapi sementara ini Bitcoin menurut saya," tandas dia.
Jordan memberikan kiat bahwa terjun di dunia kripto tentu memiliki resiko besar, meski bisa juga mendapat keuntungan yang juga besar. Jadi, semua hal harus dipelajari dan dicermati agar resiko yang mungkin timbul bisa diminimalisir.
"Teori yang saya pegang, dan mungkin di semua hal investasi, jangan beli ketika berada di atas seperti koin, karena tentu akan memantul. Ketika ada koin yang sudah di atas, saran saya jangan beli karena pasti memantul. Namun sekali lagi bahwa ini subjektif, kita tentu punya perhitungan masing-masing," kata dia.