JOGJAGRID.COM : Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Gibran DIY, Gandung Pardiman menilai dua pasangan calon presiden menunjukkan semangat menjatuhkan dalam debat, Minggu (7/1/2024) malam.
Menyinggung soal debat, Gandung menganggap debatnya tidak menarik seperti debat anak-anak yang hanya mencari kesalahan orang lain.
"Debat ke 3 ini, 2 paslon (no 1 dan 3) di bawah standar karena tidak ada semangat membangun negara,tapi semangatnya menjatuhkan orang," ujar Gandung didampingi Wakil TKD calon presiden Prabowo-Gibran, Nur Subiantoro di Kantor DPD Golkar DIY.
''Debat ecek-ecek, tidak ada adu program. Sebaliknya malah olok-olok dan mencari kesalahan,," tambah dia..
Gandung melihat dua paslon yakni nomor 1 dan nomor 3 tidak ada semangat membangun negara, seperti yang seharusnya dilakukan seorang negarawan.
Capres nomor urut 1 dan 3 menurut Gandung Pardiman terlihat bicara tidak menggunakan data dan fakta. Misalnya capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang menyebut posisi Indonesia saat ini hanya menjadi penonton dalam kancah global.
Hal ini menurut Gandung salah besar dan tidak melihat fakta yang ada bahwa posisi Indonesia selalu jelas, terutama dalam berbagai forum internasional. Dalam KTT G20, keputusan yang disampaikan Pemerintah RI menjadi pertimbangan negara-negara di dunia.
"Saya menilai tidak ada semangat untuk membangun bangsa. Sejak awal sudah terlihat upaya untuk menjatuhkan. Kita tahu dan tersebar di media nasional maupun internasional bahwa kepemimpinan G20 itu, Indonesia tidak hanya duduk dan diam dan hadir. Namun Indonesia itu memimpin. Bapak Presiden datang ke Ukraina, Bapak Presiden datang ke Uni Soviet, ke Rusia dan kita dihargai," ungkap Gandung.
Gandung Pardiman menjelaskan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi orang kepercayaan Presiden Jokowi dalam KTT G20 dan Indonesia selalu memimpin. Selain G 20, dalam pertemuan APEC, Presiden Jokowi menunjukkan peran Indonesia melalui pertemuan di Amerika Serikat.
"Dalam G20 Indonesia itu memimpin dan menentukan arah politik luar negeri pada saat KTT G20. Jadi salah besar jika capres nomor urut 1 menilai Indonesia hanya sebagai penonton di dunia internasional. Indonesia adalah negara selatan yang dianggap leader dari global south dan sudah diakui kempemimpinannya. Sehingga tudingan Indonesia hanya sebagai penonton tidak berdasar dan omong kosong," sambung dia.
Gandung Pardiman tetap percaya bahwa hasil debat semalam akan dilihat secara lebih luas oleh masyarakat. "Menurut saya tidak begitu besar dampaknya, kami yakin Prabowo Gibran akan menang dalam sekali putaran," kata dia
Adapun soal pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto, Gandung menyatakan sudah bisa ditebak kemana arah dukungan Jokowi kepada tiga calon presiden yang sama-sama sedang ingin merebut hati rakyat.
''Semua orang tahu, Jokowi dukung siapa,'' ujar Gandung.
Sedangkan menurut Wakil TKD Pasangan Calon Presiden Prabowo-Gibran, Nur Subiantoro debat calon presiden tidak menarik karena yang terjadi bukan adu program atau adu gagasan. Beda dengan debat sebelumnya.
Menurut dia, Pak Prabowo bukan orang panggung sehingga yang keluar dari mulut sama dengan yang ada di dalam hati. Artinya, apa yang disampaikan Prabowo tidak mengada-ada. Semua mengalir apa adanya dan tidak ada rekayasa.
Tapi kalau yang lain, narasinya yang disampaikan meliuk-liuk tapi intinya menyerang dan tujuannya hanya ingin menjatuhkan. ''Isi debat tadi isinya hanya ingin menjatuhkan pasangan Prabowo-Gibran,'' ujarnya.
Tapi tidak apa-apa, toh semua yang menilai rakyat. ''Apa pun hasilnya, kami yakin dan optimis pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran,'' katanya. ''Buktinya, ekstabikitas pasangan-Prabowo selalu diatas bahkan naik terus,'' katanya lagi.