JOGJAGRID.COM : The Lilliput World menggelar wisuda di Hotel Hyatt Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta, Sabtu (17/6/2023).
Wisuda ini merupakan wisuda pertama yang digelar oleh The Lilliput World.
Berbeda dengan kegiatan wisuda pada umumnya karena wisuda kali ini lebih simbolik. Anak-anak diberi pohon yang memiliki filosofi tersendiri.
"Momen wisuda ini menjadi momen berharga untuk anak-anak karena mereka merayakan kebersamaannya selama ini.," kata Kepala Sekolah The Lilliput World sekaligus Ketua Yayasan Taman Cipta Karya Nusantara (TCKN), Crista Trirahayu, S. Psi., Mon. Dpl.
The Lilliput World merupakan kegiatan pertama TCKN yang bergerak di bidang pendidikan anak-anak usia dini (pre-school) dan konsen di bidang sosial.
Sebanyak 20% dari total anak-anak merupakan anak dari kampung yang disupport sepenuhnya oleh yayasan.
Adapun metode pembelajaran yang diterapkan oleh sekolah ini adalah metode Montessori, Taman Siswa, dan Living Values Education.
Dari ketiga metode tersebut diharapkan pendidikan anak-anak bisa seimbang dengan menerapkan pembelajaran natural, sesuai dengan kultur yang ada di Indonesia, serta tetap mengikuti perkembangan edukasi modern.
Salah satu implementasi sistem pendidikannya adalah mengajak anak untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan praktikal, seperti kampanye sekolah untuk waste management atau pengelolaan sampah. Anak-anak diajarkan untuk mengolah sampah makanan atau minuman yang dibawa ke sekolah agar tidak menjadi sampah.
Setelah anak teredukasi dan terbiasa, selanjutnya pihak sekolah melibatkan orangtua untuk mendukung aplikasinya dirumah dan menjadikannya kebiasaan bersama. Kemudian, baru diajarkan ke lingkungan sekitar melalui program-program kolaborasi dengan Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK setempat.
"Kami berharap bisa menjadi bagian dalam berkontribusi untuk perubahan serta perkembangan edukasi di Indonesia sekarang untuk generasi yang lebih baik, terlebih kami juga didukung oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang akademis, seperti Prof Slamet PH dari UNY, Ibu Kun Setyaning Astuti dari UNY, Ibu Titik Muti'ah, Dekan Psikologi UST, Pak Bambang Sujatno dari AMPTA, dan Pak Christopher Drake yang merupakan President Association for Living Values Education International sekaligus Co-founder Asia-Pacific Network for Moral Education," tuturnya.
Metode pembelajaran di sekolah yang memiliki slogan 'Learn, Understand, and Grow' ini juga melibatkan orang tua secara langsung.
Orang tua yang mengirimkan anak ke sekolah juga dianggap siap untuk belajar dan bertumbuh bersama-sama.
Bahkan, untuk event wisuda ini, orang tua juga terlibat. Sedangkan pihak The Lilliput World hanya sebagai konseptor utama.
Hal ini merupakan sesuatu yang baru bagi pendidikan anak-anak, terutama di Indonesia. Meski tak mudah, tetapi hal ini memberikan efek yang cukup baik untuk pendidikan anak-anak sekaligus sebagai pendorong terbentuknya komunitas yang harmonis di sekolah.
Selain itu, setiap satu bulan sekali para orang tua juga akan berkumpul. Mereka akan berdiskusi, melakukan brainstorming, maupun mengikuti sesi parenting dengan menghadirkan spesialis.
The Lilliput World membuka kelas menjadi dua level, yakni untuk anak usia 1-3 tahun dan 3-6 tahun. Terdapat 6 guru yang mengajar serta guru-guru lain, seperti guru musik, sport, hingga art.
Sudah berdiri selama 1,5 tahun, The Lilliput World masih terus berprogres. Gedung baru yang disiapkan pun sedang dibangun agar anak-anak lebih nyaman dalam belajar dengan menerapkan konsep green building, sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan sekolah ini.
Untuk tahun ajaran baru, The Lilliput World masih membuka pendaftaran. Pendaftaran bisa dilakukan secara langsung atau melalui Admin di nomor +62 821-3740-1199.
Selain itu, The Lilliput World juga membuka free trial. Orang tua bisa membawa anak-anaknya untuk mencoba simulasi metode montessori di Lilliput World sebelum mendaftar. (Dho/Ian)