JOGJAGRID.COM: Angkringan merupakan salah satu ciri khas dari Yogyakarta dan menjadi salah satu tempat untuk nongkrong yang murah meriah. Konsep angkringan dipakai oleh Agus Subagyo salah satu pemilik warung Kuliner Pawon Paris untuk membuka kuliner malam di Bantul yang belum begitu banyak. Oleh karena itulah memanfaatkan lahan warungnya yang selama ini hanya buka pada pagi hingga sore hari, digunakan untuk tempat nongkrong semua kalangan dengan konsep angkringan dengan nama Wedangan Pawon.
" Kami menyediakan semua menu yang ada di angkringan dengan harga yang tak jauh beda dari angkringan pada umumnya. Adapun yang sedikit membedakan adalah kami sediakan tempat yang luas di bangunan khas jawa limasan dengan nuansa kental Jogja tempo dulu," ungkap Agus Subagyo saat ditemui di Angkringan " Wedangan Pawon "Jalan Parangtritis Km 6 atau berdekatan dengan kampus ISI Yogyakarta.
Agus Subagyo menambahkan bahwa menu yang disajikan sama persis degan menu - menu yang ada di angkringan pada umumnya, seperti ceker ayam, kepala ayam, sate usus, sate ati, sate sosis, dan aneka macam gorengan. Selain itu menu - menu yang ada di angkringan ada menu khas kuliner malam di Jogja yakni bakmi jawa, magelangan dan nasi goreng.
" Bagi pembeli yang ingin menikmati ceker ayam atau sate usus dalam kondisi panas, bisa membakar sendiri dan kami sediakan tungku bakarnya. Suasananya jadi sangat lain karena di atas meja kita bisa bakar - bakaran sate usus, sate ceker, sate ati atau bahkan bakwan panggang," tutur Agus Subagyo.
Suasana di angkringan Pawon jalan Parangtritis Km 6 semakin syahdu saat malam panjang, malam minggu karena ada live musik alunan gitar dan penyanyi yang menghiasi ruangan limasan yang dipadati pembeli. Sambil menikmati minuman khas jogja wedang jahe, teh jahe sere atau minuman rempah lainnya kita dapat bersenandung mengikuti nyanyian live musik.
Metri Utami salah satu pembeli menuturkan situasi angkringan di Wedangan Pawon ini mengasyikan nuansa jogjanya sangat kental dengan menu - menu yang sama persis dengan menu angkringan sehingga sangat pas untuk tempat nongkrong dan kulineran murah meriah serta terjangkau isi kantong mahasiswa.
" Suasananya enak, ada live musiknya juga sehingga bisa nongkrong menikmati minuman teh jahe sere sembari menikmati live musik. Asyiknya lagi bisa bakar bakaran sate ceker. Kita bakar sendiri jadi tambah asyik. Namun yang lebih penting harganya sangat terjangkau, Pokonya murah meriah," pungkas Metri. (Dho/Ian)