JOGJAGRID.COM: Kejadian kekerasan jalanan di Titik Nol Kilometer menjadi perbincangan sebagian besar masyarakat Yogyakarta.
Belum genap seminggu kasus yang menghebohkan tersebut, di jalan Parangtritis Bantul Yogyakarta terjadi lagi kasus kekerasan jalanan.
Di Jalan Parangtritis sekelompok anak muda yang berjumlah 4 orang menembak seorang remaja saat berpapasan di jalan gara - garanya kelompok anak muda tersebut melihat ada remaja naik sepeda motor terlihat membawa pedang. Padahal pedang tersebut hanyalah pedang mainan.
Tahun lalu kasus kekerasan jalanan di Yogyakarta juga terjadi di sejumah tempat. Melihat kondisi kekerasan jalanan oleh banyak orang disebut " Klithih " yang terus terjadi, anggota DPR RI dari fraksi Golkar daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta, Gandung Pardiman menyatakan sudah saatnya DIY darurat Klithih atau kekerasan jalanan.
"Kasus kekerasan masih saja terus terjadi meski berbagai upaya dilakukan baik penindakan maupun preventif. Oleh karena itu saya melihat sudah saatnya DIY Darurat Klithih," tegas Gandung Pardiman dalam keterangan persnya Senin ( 13/2/2023).
Gandung Pardiman menambahkan dengan adanya " Darurat Klithih " ini maka semua pihak harus ikut ambil bagian dalam penanganan kasus kekerasan jalanan ini. Sebab sebagian besar pelakunya anak - anak muda bahkan banyak yang masih dibawah umur dan usia sekolah.
" Jika dilihat dari beberapa kasus kekerasan jalan yang ada sebagian besar pelakunya masih remaja dan banyak yang masih dibawah umur , usia sekolah. Disini peran Orangtua, pihak sekolah serta lingkungan tempat tinggal anak - anak yang terlibat kekerasan jalan atau Klithih," terang Gandung Pardiman.
Fenomena kekerasan jalanan ini menurut Gandung Pardiman, harus menjadi perhatian semua pihak dari aparat penegak hukum, Pemerintah, Sekolah, dan masyarakat.
" Memang diperlukan penegakan hukum yang menimbulkan efek jera. Tetapi penegakan hukum saja tidak cukup untuk mengatasi masalah kekerasan jalanan ini. Permasalahan ini bisa tuntas jika akar permasalahannya ditemukan dan diselesaikan," pungkas Gandung Pardiman. (Dho/Ian)