JOGJAGRID.COM: Dalam rangka mencetak tahfizh Al Qur'an unggulan dari generasi muda, Senin ( 7/11/2022) berlangsung Pembukaan Program Karantina Tahfizh Al Qur'an Nasional angkatan ke 12 di aula Gedung Pesantren Tahfizh Suluh Melayu di Jalan Gambiran Yogyakarta. Program ini Sebagai tindak lanjut kerjasama antara Yayasan Suluh Melayu Nusantara ( YSMN ) dengan Baitul Maal Muammalat ( BMM ) dan Qur'an Learning Center untuk bersama - sama membumikan Al Qur'an dan mengembangkan Program Tahfidz Al Qur'an unggulan.
Prosesi pembukaan program karantina Tahfizh Al Qur'an Nasional berlangsung sederhana diikuti 23 santri putra dan 12 santri putri dan dihadiri seluruh pengurus Yayasan Suluh Melayu Nusantara dan perwakilan dari Baitul MAal Muammalat.
Dr. Kharis Nugroho Lc, MA selaku Direktur Eksekutive Quran Learning Centre mengatakan bahwa pembukaan ini merupakan program karantina tahfizh. Dimana dalam program ini para santri akan dibekali dan langsung praktek bagaimana menghafal al qur'an secara intensif dengan sistem akselerasi secara terukur.
" Jadi disini dibekali dan langsung praktek menghafal Al qur'an. Dari puluhan santri ini ada yang mengambil program menghafal Al Qur'an 1 pekan, 2 pekan,1 bulan dan 3 bulan. Disini di Pondok Pesantren suluh melayu, semua peserta akan menjalani aktifitas menghafal dari jam 3 pagi sampai jam 9 malam. atau sekitar 12 jam dalam sehari dan diupayakan semaksimal untuk berinteraksi dengan al qur'an," jelas Kharis Nugroho usai acara pembukaan.
Kharis menambahkan yang membanggakan para Santri ini mempunyai semangat yang tinggi untuk bisa menghafal Al Qur'an.Seemuanya generasi muda Lulusan SMP dan SMA.
" Sebagian dari mereka yang awalnya merasa minder tidak mampu menghafal, setelah mengikuti program ini mereka merasa mudah menghafal al qur'an. Oleh karena itu para peserta diharapkan mempertahankan semangat untuk menghafalkan al quran dan bersungguh - sungguh dalam menghafal al qur'an," ujarnya.
Pada saat proses pembukaan karantina Tahfizh Al Qur'an, sejumlah pengurus Yayasan Suluh Nusantara mengaku terharu. Sebab cita - cita mereka untuk mendirikan pondok pesantren Tahfizh Al Qur'an akhirnya terlaksana.
Pendiri dan Pembina Yayasan Suluh Melayu Nusantara Mahyudin Al Mudra mengaku terharu sekali dengan terlaksananya Pondok Pesantren Tahfizh Al Qur'an di Gedung yang megah di jalan Gambiran ini. Gedung Pesantren Tahfidz Al Qur'an Suluh Melayu ini dibangun dengan misi pesantren modern pencetak generasi Islam yang berjiwa Qurani, memiliki semangat entrepreneur serta berakhlakul karimah. Selain itu Mahyudin melihat semangat generasi muda untuk mendalami Al Qur'an dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini di Indonesia meningkat. Oleh karena itu, program tahfizh Al Qur'an digelar.
" Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini semangat untuk memperluas pengetahuan agama di Indonesia msangat meningkat termasuk mendalami dan mempelajari serta mengamalkan Al Qur'an. Melihat semangat itu, khsususnya kalangan generasi muda, maka Yayasan Suluh Melayu Nusantara membuat program Pondok Pesantren Tahfizh Al Qur'an," pungkas Mahyudin Al Mudra. (Una/Bek)