JOGJAGRID.COM - Sebanyak dua ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam gerakan relawan Santrine Abah Ganjar (SAG) menggelar istigasah dan doa bersama untuk Bangsa Indonesia di Pondok Pesantren Ibnu Hadi Ngentak di Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Hadi Ngentak, Imam Sajaroh menjelaskan, ujud doa bersama untuk Bangsa Indonesia, agar diberikan kesejahteraan melalui hadirnya pemimpin baru yang amanah dan bertanggung jawab. Pemimpin tersebut diharapkan juga mampu membawa perubahan untuk kemajuan bangsa.
Sajaroh yakin, pemimpin yang dibutuhkan tersebut adalah Ganjar Pranowo.
"Kita punya pilihan secara hati nurani, yaitu Ganjar Pranowo, yang kita dukung untuk jadi Presiden Indonesia periode 2024-2029," ujar Sajaroh, Selasa (1/11/2022).
Ganjar dinilai memiliki kriteria sebagai pemimpin yang disukai warga NU, yakni religius dan dekat dengan para ulama.
Ganjar juga merupakan sosok yang nasionalis. Perpaduan ini merupakan sifat yang paling cocok untuk menjadi pemimpin Indonesia.
"Kedekatannya dengan ulama dan umara, serta dengan masyarakat arus bawah, sangat dirasakan," kata Sajaroh.
Untuk mengkonsolidasikan dukungan terhadap Ganjar, Sajaroh bersama ratusan relawan lainnya menggelar deklarasi usai melakukan istigasah kebangsaan. Meski Ganjar belum mendapat tiket dari partainya, Sajaroh dan para relawan menyatakan tetap mendukung Ganjar untuk mencalonkan diri menjadi presiden 2024.
"Kami dari masyarakat akar rumput yang tidak terikat dengan partai politik, menghendaki dan mendukung Bapak Ganjar Pranowo menjadi Presiden Indonesia. Itu harapan kami dari masyarakat arus bawah," tegasnya.
Sajaroh bertekad terus mengkonsolidasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo dari warga NU di wilayah lainnya di Yogyakarta. Dukungan ini amat penting untuk memuluskan langkah Ganjar ke kursi presiden.
"Ini adalah salah satu wujud kita mendukung Ganjar. Dukungan kita adalah kita siap mengikuti program-program dari Pak Ganjar, dan kita siap dari arus bawah menyiarkan bahwa kita selalu mendukung Pak Ganjar," pungkasnya. (Dho/Ian)