JOGJAGRID.COM: Aliansi Produk Nusantara Indonesia UMKM Go Export (Aproni) bersama Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI) menyelenggarakan Seminar Internasional dan Halal Expo. Seminar diadakan di Aula Pemda Sleman, 9 Juni, sedangkan Halal Expo di lapangan Pemda Sleman, 9-10 Juni 2022.
Ketua Umum Aproni Dra Suci Kutarsih SE menuturkan, sebagai organisasi nirlaba, Aproni terus mengembangkan dan membina UMKM Indonesia untuk naik kelas 'Go Export'. Usai pandemi ini, dirinya semakin optimis UMKM Indonesia bangkit dan mampu menembus pasar dunia. "Melalui seminar internasional dan halal expo ini diharapakan dapat meningkatkan kapasitas UMKM semakin maju," terang Suci.
Hadir dalam acara antara lain, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir, Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus Pembina Aproni, Gandung Pardiman dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. Di sela acara juga dilakukan peresmian Factory Kitchen untuk mendukung pengembangan UMKM.
Gandung Pardiman menuturkan, DIY merupakan provinsi yang tidak mempunyai sumber daya alam melimpah, sehingga adalan perekonomiannya salah satunya adalah sektor UMKM. Dengan kualitas dibarengi kesungguhan dalam menjalankan bisnis, Gandung optimis produk UMKM asal DIY mampu bersaing dengan produk luar negeri. "Saya mengapresiasi Aproni yang kiprahnya sangat dirasakan untuk memajukan UMKM di Indonesia," katanya.
Iskandar Simorangkir menuturkan, salah satu kendala UMKM 'Naik Kelas' adalah kesulitan mengakses keuangan di perbankan. Sehingga perlu sosialisasi yang lebih masif tentang jenis-jenis pembiayaan yang bisa diakses oleh UMKM, salah satunya KUR. Sedangkan untuk mendorong produk UMKM bisa go ekspor, strategi yang bisa dilakukan dengan memasukkan UMKM dalam rantai pemasok perdagangan dunia.
Sedangkan Danang Maharsa mengatakan, pemulihan perekonomian pasca pandemi, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM. Pemkab Sleman terus memfasilitasi pengembangan UMKM di antaranya melalui peningkatan kapasitas SDM pelaku UMKM, seperti pelatihan, bimtek, workshop dan penguatan kelembangaan UMKM. "Tak kalah penting para pelaku UMKM perlu dibekali kemampuan manajemen keuangan dengan memanfaatkan teknologi digital," katanya. (Dho/Ian)