JOGJAGRID.COM - Ribuan perempuan terdiri dari milenial, mahasiswa, aktivis muda, dan influencer mengatasnamakan Srikandi Ganjar DIY menggelar Panggung Kebudayaan bertajuk 'Bersama Srikandi Ganjar Merawat Kebhinekaan, Merajut Perdamaian'. Kegiatan ini bentuk representasi dari sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mencintai seni dan budaya Indonesia.
Kecintaan Ganjar terhadap kesenian dan budaya dibuktikan dengan acapkali tampil mengenakan batik maupun pakaian adat daerah. Di samping itu, Ganjar kerap membatik bersama masyarakat.
"Kegiatan ini sebagai implementasi dari sosok Pak Ganjar, bahwasanya Pak Ganjar juga sangat melestarikan kebudayaan. Beliau memberikan kebijakan pada ASN yang ada di Jateng untuk mengenakan batik pada Selasa hingga Jumat," ujar Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar DIY, Herrawati di Yogyakarta, Minggu (19/6/2022).
Adapun sejumlah penampilan dalam acara ini diantaranya peragaan busana (fashion show) batik kontemporer, musik etnis, band, musik Sape khas Kalimantan Barat, Seni Padelangan, hingga lomba melukis. Sebanyak 1.000 perempuan hadir untuk meramaikan Panggung Kebudayaan tersebut.
"Harapannya setelah kegiatan hari ini para kaum perempuan bisa lebih mengenal, bisa lebih mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia yang kita miliki,"
Di mata para 'Srikandi', lanjut Herra, Gubernur Jawa Tengah itu merupakan pemimpin yang sangat mengayomi masyarakat hingga kalangan terbawah. Menurut Herra, program-program Ganjar juga sangat mendukung peran dan pemberdayaan perempuan.
"Beliau juga sosok pemimpin ideal yang berwibawa dan bijaksana. Pak Ganjar juga sangat peduli terhadap perempuan," terang Herra.
Srikandi Ganjar DIY berkomitmen akan menyosialisasikan sosok Gubernur Jawa Tengah itu secara masif. Dengan begitu, elektabilitas Ganjar dapat lebih melejit meninggalkan para pesaingnya.
"Jadi kami Srikandi Ganjar berkomitmen untuk terus menyosialisasikan Pak Ganjar ke kabupaten dan kota yang ada di DIY. Dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan sosial, pemberdayaan perempuan, kegiatan yang bisa mengasah skill dan pengetahuan bagi kaum milenial di Yogyakarta," ungkap Herra.
"Semoga Pak Ganjar bisa menang di Capres 2024 dan membuat Indonesia semakin maju dan lebih gemilang," tutup Herra.
Sementara, salah satu perempuan milenial, Nada (19) menyebut acara ini sebagai ajang mencegah punahnya kesenian dan budaya khas Indonesia. Selain itu, keikutsertaan dia kali ini didasari atas kekaguman terhadap sosok Ganjar.
"Saya sudah pernah melihat Bapak Ganjar secara langsung ya, beliau itu orangnya bijaksana, "grapyak" dalam arti gampang untuk bermasyarakat," kata Nada.