JOGJAGRID.COM : Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan pelayanan kesehatan terus beroperasi pada libur lebaran dan cuti bersama meskipun kondisi Covid-19 terpantau melandai.
“Masa libur lebaran, layanan kesehatan tidak cuti atau libur dan kami tetap mempersiapkan berbagai sarana prasarana untuk kondisi darurat dan segala sesuatu yang diperlukan," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi Rabu 4 Mei 2022.
Heroe merinci pihaknya menyiagakan seluruh layanan rumah sakit (RS) seperti RS Jogja, RS Pratama dan 18 Puskesmas di Kota Yogyakarta.
Termasuk layanan kegawatdaruratan melalui public service center (PSC) call center 119, telepon 0274 420118 atau melalui aplikasi Jogja Smart Service.
Kasus harian Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampak sangat melandai selama dua hari lebaran tahun ini.
Gugus Tugas Covid-19 DIY mencatat total kasus harian selama dua hari lebaran tak sampai 10 kasus. Berbeda dengan akhir Februari atau dua bulan lalu yang kasus harian rata rata masih di atas 2.000 kasus.
"Pada lebaran hari pertama (2 Mei) tambahan kasus baru ada dua kasus dan lebaran hari kedua (3 Mei) ada lima kasus," kata Kepala Biro Umum, Humas dan Protokoler Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji Rabu 4 Mei 2022.
Pada Rabu ini, atau H+2, tambahan kasus Covid-19 baru di DIY juga tercatat hanya tiga kasus dari pencatatan di lima kabupaten/kota se DIY.
Namun patut diingat, ujar Ditya, kasus kematian harian terkonfirmasi Covid-19 juga selalu ada meski kasus baru sangat melandai.
Misalnya saja, pada lebaran hari pertama, selain dua kasus baru yang ditemukan, terdapat juga satu kasus terkonfirmasi meninggal dunia.
Begitupula pada lebaran hari kedua, selain lima kasus baru yang ditemukan, terdapat satu kasus kematian terkonfirmasi Covid-19.
"Untum Rabu ini, kasus kematian nol," kata dia.
Gugus Tugas Covid-19 DIY mencatat, di tengah positivity rate yang kini di angka 0,16 persen, sisa kasus aktif Covid-19 DIY tinggal 182 kasus.
Adapun untuk kondisi BOR atau tingkat keterisian ranjang rumah sakit jenis kritikal (ICU) sebesar 10,26 persen dan ranjang non kritikal (isolasi) sebesar 4,68 persen. (Vin/Tuk)