JOGJAGRID.COM : Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas menggandeng DPR RI menggelar sosialisasi kepada masyarakat di Balai Desa Condongcatur Kabupaten Sleman Yogyakarta Kamis 10 Maret 2022.
Dalam acara ini hadir anggota DPR RI Gandung Pardiman serta Komite BPH Migas Harya Adityawarman.
Sosialisasi digelar dalam memberi pemahaman masyarakat soal fungsi BPH Migas khususnya dalam melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi BBM yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah NKRI serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.
"Kami juga sampaikan berbagai pencapaian kinerja BPH Migas sepanjang 2021 kemarin," kata Komite BPH Migas Harya Adityawarman.
Harya mengatakan jika tahun 2021 lalu BPH Migas menargetkan setidaknya 76 penyalur migas, namun realisasinya tercapai 78 penyalur.
"Tentunya capaian ini juga dukungan dari Pertamina karena badan usaha yang melakukan tugas penataan itu mereka di lapangan," kata dia.
Target kedua yang tercapai pengendalian JBT atau Jenis BBM Tertentu yang pada tahun 2021 secara skala nasional realisasinya sekitar 99%.
" Artinya itu bagus, tidak melebihi 100 % Mengapa bagus karena kita berhasil mengendalikan subsidi namanya kompensasi APBN untuk kita jaga supaya tidak melebihi yang sudah ditentukan," kata dia.
Target ketiga itu soal PNPB iuran itu yang tercapai melampaui sekitar 1,1 triliun.
"Mudah-mudahan tahun 2022 banyak dukungan mencapai target yang ada," kata dia.
Anggota DPR RI Gandung Pardiman mengatakan menjelang ramadhan dan lebaran ini, pihaknya akan mengawal agar kinerja lembaga terkait lancar dalam menjamin ketersediaan bahan bakar minyak dN gas untuk masyarakat luas.
"Jangan sampai terjadi adanya kelangkaan barang, itu penting, karena jika sudah terjadi kelangkaan maka akan terjadi lonjakan lonjakan harga yang merugikan rakyat," kata politisi senior Partai Golkar DIY itu.
Gandung mengatakan akan mengawal pula bagaimana agar kinerja lembaga lembaga yang berwenang dalam pengolaan minyak dan gas bekerja lancar melayani masyarakat meski harga minyak dunia belakangan naik turun akibat dampak perang Rusia-Ukraina.
"Harga minyak dunia sekarang satu barrel bisa mencapai US$ 135, jadi di sini perlu pengaturan yang baik, itu yang penting," kata Gandung.
Gandung mengultimatum jangan sampai di tengah tak stabilnya harga minyak dunia ada pihak pihak yang secara tak terpuji memanfaatkan demi keuntungan sendiri.
"Jangan sampai ada para pemain itu yang membuat membuat kisruh perekonomian," tegas Gandung. (Dho/Ian)