JOGJAGRID.COM : Ragam kuliner menggoda tersaji lengkap di komplek ala foodcourt yang lokasinya persis menempel sisi timur kawasan GOR UNY Jalan Colombo Yogyakarta, Karang Malang, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman Yogyakarta.
Berbagai makanan dan minuman dengan harga kantong mahasiswa alias mulai Rp 4 ribu- Rp 20 ribuan benar benar bikin ngiler disantap sembari ngobrol ngalor ngidul menikmati live music.
Mulai kopi Solong, teh tarik, wedang uwuh olahan, bakmie jawa, pempek, iga bakar, pecel, soto, sego angkringan, steamboat, olahan ayam sampai jajanan tempo dulu dan kekinian, bisa dipesan di 10 stand yang beroperasi di komplek itu.
'Warung Betah Mampir' nama komplek itu, dengan lokasi sedikit nylempit, benar benar menjadi hidden gem alias permata tersembunyi bagi berbagai kalangan.
Mulai mahasiswa hingga keluarga yang ingin menikmati waktu santai, tenang, tapi masih bisa sayup sayup mendengar deru di pusat keramaian jalanan Colombo.
Akses masuk lokasi ini bisa dari dua arah. Kalau melalui jalan besar Colombo, tinggal menuju simpang empat Stadion UNY hingga bertemu gerai Indomaret, lalu tinggal masuk ke utara menyusuri sebuah gang kecil selebar dua meteran yang berada di samping warung sate kaki lima.
Tak hanya itu, para mahasiswa biasanya juga menjangkau warung ini melalui area parkir sisi timur GOR UNY. Mereka datang sendiri atau berombongan sekedar ngobrol, mengerjakan tugas atau bahkan rapat.
"Kami sudah beroperasi sejak Agustus 2021 lalu," kata Oppie Sarasvati, pengelola Warung Betah Mampir Kamis petang 17 Maret 2022.
Oppie mengatakan pada awalnya mereka berkeinginan untuk memberi ruang berjualan pada UMKM yang gulung tikar terdampak pandemi Covid-19
Kebetulan, salah satu pemilik memiliki lahan kosong strategis di sebelah timur GOR UNY dan terwujudlah konsep foodcourt bertajuk Warung Betah Mampir.
“Kami punya kepedulian pada UMKM yang kesulitan mendapat ruang untuk berkarya. Kami wadahi untuk buka bersama, saling menguntungkan begitu harapannya. Kami di sini niatnya membantu jadi tidak ada uang sewa hanya deposit, mereka untung kita juga untung jadi balance,” ungkapnya.
Ternyata, 10 UMKM antusias menyambut konsep warung tersebut. Sejak dibuka Agustus silam, hidden gem ini mendapat atensi dari pembeli yang mayoritas berasal dari mahasiswa juga keluarga.
“Mereka antusias, karena kebetulan memang lokasi kita menarik, sangat dekat dengan kampus UNY dan tenang karena tidak langsung dekat dengan jalan raya. Sampai saat ini terus berjalan dan akan kami coba kembangkan lebih baik lagi,” sambung
Berbagai menu dengan harga terjangkau ditawarkan seperti kopi Aceh, pempek dari Palembang, steamboat, menu angkringan, seafood, dan berbagai makanan yang merakyat. Di lokasi itu, selain menyantap makanan, pengunjung juga bisa bersosialisasi dan melakukan aktivitas produktif.
“Slogan 'Ayo Ngerasani Kanca' ini kami usung karena ya kebiasaan kita memang rerasan (membicarakan orang lain) ketika berkumpul. Namun tetap arahnya rerasan yang positif dan produktif. Semua berawal dari rerasan," kata dia.
"Selama ini banyak yang datang untuk mengerjakan tugas, kerja kelompok dan juga rapat. Semoga ruang ini bisa membawa manfaat yang produktif juga,” imbuhnya lagi.
Sementara, Christoman Darwintohadi, Manajer Warung Betah Mampir menambahkan ke depan warungnya akan dikembangkan dengan lebih banyak menu makanan dan minuman.
Mereka berniat memberi ruang untuk UMKM untuk berkembang bersama lepas dari belenggu pandemi.
“Sampai saat ini masih ada 10 tenant UMKM makanan dan minuman, namun ada kemungkinan menambah varian lagi. Kami akan perdalam konsep lagi dengan harapan bisa membuka peluang usaha bagi teman-teman UMKM,” pungkasnya.
Selama pandemi Covid-19 masih PPKM Level 4, warung ini beroperasi dari jam 17.00 WIB - 23.00 WIB.
"Namun kalau PPKM sudah turun levelnya, kami biasa beroperasi dari jam 15.00-24.00 WIB," kata dia. (Gun/Sob)