JOGJAGRID.COM : Kebijakan Panglima TNI jenderal Andika Perkasa yang menyatakan bahwa anak keturunan anggota Partai Komunis ( PKI ) boleh mendaftarkan diri menjadi TNI menuai tanggapan dari berbagai pihak. Keputusan yang kontrovesial dari Panglima TNI Andika Perkasa dalam beberapa hari terakhir ini menjadi pembicaraan hangat dan viral di sejumlah media sosial. Ada yang menyatakan dengan tegas menolak kebijakaan tersebut karena PKI sampai saat ini masih menjadi partai terlarang di negeri ini sesuai isi TAP MPRS / XXV/ 1965. Sementara beberapa pihak menyatakan setuju dengan keputusan yang diambil Panglima TNI mengenai proses pemerimaan anggota TNI mengizinkan anak keturunan anggota PKI diperbolehkan mendaftar.
Panglima Gerakan Pasukan Anti Komunis ( Gepako ) DIY Gandung Pardiman menilai bahwa pertahanan TNI kini sudah jebol terkait masalah PKI. TNI sejak dahulu menjadi benteng pertahanan terhadap Pancasila, UUD 45 dan NKRI.
" Saya melihat bahwa PKI masih ada karena para anggota PKI yang sudah meninggal atau yang kini masih hidup tentu memberikan pemahaman mengenai ideologi komunis kepada anak - anaknya. sehingga orang - orang yang berada di lingkaran mantan anggota PKI tentu akan terpengaruh," ungkap Gandung Pardiman usai acara DPD Golkar DI Graha GPC Imogiri Kamis ( 31/3/2022)
Lebih lanjut Gandung Pardiman menyatakan dengan tegas menolak kebijakan Panglima TNI Andika Perkasa tersebut. Gandung menilai anak - anak anggota partai terlarang PKI baik secara langsung maupun tidak langsung, disengaja atau tidak disengaja pasti menerima pengaruh paham ideologi komunis dari orang tuanya.
" Saya yakin baik secara langsung atau tidak, disengaja atau tidak paham ideologi komunis akan masuk kedalam otak sang anak dan paham ideologi komunis akan tertanam hingga menjadi dewasa," ujarnya.
Oleh karena itulah Gandung Pardiman yang juga anggota DPR RI dari fraksi Golkar menghimbau kepada Panglima TNI untuk meninjau ulang kebijakan tersebut. Gandung yakin di keluarga besar TNI yang masih aktif maupun yang sudah purna tentu tak sedikit yang menolak terhadap kebijakan tersebut. Apalagi mereka yang merasakan langsung akibat perbuatan keji PKI pada tahun 1965. Gandung menambahkan, masalah ini pernah diingatkan oleh mantan Wakil Presiden RI yang juga mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno yang pada tahun 2017 mengingatkan kepada TNI agar hati - hati dan waspada serta teliti agar anak - anak anggota PKI jangan sampai masuk TNI.
" TNI selama ini adalah musuh utama PKI dan apaham komunis. Kami berharap jangan sampai TNI dihuni oleh orang - orang yang didalam hatinya tertanam paham ideologi komunis. Hal ini bisa bahaya bagi TNI bangsa dan negera ini dimasa mendatang," tegas Gandung.
Kemudian,imbuh Gandung, dimasa mendatang di tubuh TNI akan muncul jiwa dan semangat " Aku Bangga Jadi Anak PKI ". Selain itu yang dikhawatirkan anggota DPR RI dari fraksi Golkar daerah pemilihan DIY ini adalah jika anak - anak keturunan anggota PKI ini memegang jabatan strategis di tubuh TNI.
" Mirisnya lagi jika dikemudian hari anak anggota PKI yang jadi TNI ini memegang jabatan strategis. INi tentu akan semakin merapuhkan ketahanan Pancasila di tubuh TNI bahkan memiliki potensi TNI akan terpecah," tandas Gandung.
Selain itu, Gandung Pardiman juga mempertanyakan kebijakan ini apakah betul - betul dari institusi TNI atau pesanan dari pihak ketiga.
" Ini konsep institusi TNI atau pesanan pihak ketiga. Hal ini penting diketahui untuk rakyat Indonesia," pungkas Gandung Pardiman. ( ***)