JOGJAGRID.COM : Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia No.2/2022 yang menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional dengan nama Hari Penegakan Kedaulatan Negara disambut dengan berbagai perayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Perayaan untuk mengenang peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang diprakarsai Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono IX itu tak lagi hanya dilaksanakan di Kota Yogyakarta, tapi juga masyarakat kabupaten DIY.
Salah satunya di Kabupaten Sleman, pada Minggu 6 Maret 2022 warga menggelar berbagai event. Mulai dari gowes bersama hingga napak tilas perjuangan dalam bentuk jambore dan outbond.
Misalnya masyarakat tiga Padukuhan di Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan Sleman menggelar acara bertajuk Mancakrida Gerilya Jambore Kesejarahan.
Ketua Panitia Jambore Kesejarahan, Eko Isdianto mengatakan kegiatan ini melibatkan masyarakat tidak hanya untuk mengenang sejarah.
"Namun juga mengedukasi serta memberikan kesempatan masyarakat untuk mengeksplor sejarah di daerahnya sendiri terkait sejarah Serangan Umum 1 Maret di Jogja bagian barat yaitu Moyudan, Godean, Seyegan dan Mlati," kata dia.
Eko mengatakan jika umumnya peringatan peristiwa diisi penuh drama treatikal, pada gelaran Jambore Kesejarahan kali ini, masyarakat dilibatkan juga dalam kegiatan outbound yang dibungkus nuansa sejarah.
"Kami juga ajak masyarakat untuk ikut serta dalam outbound yang menarik yaitu dengan bermain secara kelompok, berjalan melewati rute yang disiapkan beberapa pos permainan. Permainannya juga berkaitan dengan sejarah dan ketangkasan," kata Eko.
Selain itu, di kawasan Maguwoharjo Sleman, komunitas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Sleman memilih memperingati 1 Maret yang telah dijadikan hari besar nasional dengan gowes bersama bertajuk Janur Kuning in Memorial.
Gowes ini diikuti sebanyak 1500 peserta lalu bersepeda dengan menempuh jarak 7,5 kilometer. Para peserta pun mengenakan kostum ala pejuang kemerdekaan.
Ketua RAPI Sleman, Untung Sukaryadi, menjelaskan gowes ini merupakan representasi dari ekspresi kegembiraan masyarakat Yogyakarta, khususnya Sleman.
Sebab, peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yang terjadi di Yogyakarta telah ditetapkan sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
"Kegiatan ini juga sekaligus untuk mengenang jasa Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai inisiator Serangan Umum 1 Maret 1949," kata dia.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan peringatan atas Serangan 1 Maret ini bisa menjadi ajang refleksi bersama warga untuk menjaga semangat persatuan, termasuk saat pandemi Covid-19 yang belum berakhir seperti ini.
"Disamping itu, sekaligus untuk mengenang pahlawan-pahlawan yang yang telah merebut serta mempertahankan kemerdekaan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," ujarnya. (Dho/Ian)