JOGJAGRID.COM : Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PD IAI DIY) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Pertemuan Ilmiah & Ekshibisi Yogyakarta (PIE YO) 2022 pada Sabtu-Minggu, 19-20 Februari 2022.
Rangkaian kegiatan selama dua hari yang diikuti tak kurang 3.000 akademisi, praktisi, hingga mahasiswa farmasi secara hybrid (luring-daring) itu dipusatkan di Hotel Grand Rohan Yogyakarta mengusung tema Pharmacist, The Evolving Profession : Pandemic As A Lesson For Better Practice.
Wakil Ketua Panitia Rakerda dan PIE YO 2022, Apt.Muvita Rina Wati.M.Sc mengatakan Rakerda dan PIE YO yang digelar PD IAI DIY ini menjadi refleksi setelah Indonesia khususnya DIY selama 2 tahun mengalami masa pandemi Covid-19 yang mendorong apoteker bergerak menjadi profesi yang lebih dinamis terutama dalam melakukan pelayanan terhadap informasi obat, ketersediaan obat dan segala lininya.
"Banyak perubahan yang dilakukan apoteker dari sisi pelayanan sehingga bergerak menjadi pelayaran digital, melalui telemedicine, telefarmasi, dan berbagai inovasi serta menyesuaikan regulasi baru," kata dia.
Muvita mengatakan gelaran 2 hari ini juga diisi berbagai simposium yang melibatkan berbagai pakar di bidang kefarmasian. Selain itu PD IAI DIY juga mengadakan lomba presentasi dan diikuti tak kurang 40 mahasiswa, dosen, akademis dan juga praktisi kesehatan.
Salah satu yang dibahas dalam simposium misalnya tantangan bagi apoteker di masa pandemi dan penerapan telemedicine untuk mengoptimalkan pelayanan virtual.
"Harapannya dari acara ini kami akan menggelar lebih rutin kegiatan seperti continuing professional development dalam bentuk webinar yang terbagi dari materi secara tematik yang kami kemas dalam bentuk SOS (sinau online series)," kata Muvti.
PD IAI DIY dari kegiatan ini juga merangkum semua hal-hal kritis sebagai informasi untuk diketahui para profesional farmasi khususnya dalam pelayanan.
Sekretaris PD IAI DIY apt. Hendy Ristiono, S.Far.,MPH yang mewakili
Ketua PD IAI DIY apt. Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm mengatakan
gelaran ini menjadi ajang memfasilitasi para anggota apoteker meng-update keilmuan terkait profesinya. Sehingga materi-materi yang diperlukan bisa menjadi modal mereka berpraktik lebih optimal.
"Misalnya PD IAI DIY sudah menggelar sinau online series yang bulan Maret nanti sudah memasuki seri ke-36," kata Hendy.
Selain itu, kata Hendy, gelaran ini juga untuk menguatkan sinergi dengan stakeholder organisasi profesi kesehatan. Termasuk di dalamnya kolaborasi 12 perguruan tinggi DIY yang memiliki jurusan kefarmasian.
Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya secara daring menyatakan mengapresiasi dan mendukung penuh gelaran PD IAI DIY itu.
"Apoteker harus menjadi teladan bagi masyarakat dan berperan dalam penguatan literasi kesehatan masyarakat," kata Sultan HB X.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Sultan menuturkan peran apoteker pun semakin vital. Sebab pandemi telah mendorong berbagai layanan publik untuk mentransformasi paradigma. Tak terkecuali bidang pelayanan kesehatan. Sehingga muncul istilah telemedicine, telerehabilitasi dan telefarmasi.
"Semua tranformasi itu mengacu pada satu hal, yaitu pemanfaatan alat komunikasi elektronik dalam penyediaan informasi serta layanan kesehatan," kata Sultan.
Dengan transformasi bidang farmasi yang notabene menjadi salah satu pilar pelayanan kesehatan itu, Sultan mengatakan, tentu berpengaruh langsung terhadap peran apoteker. Apoteker dituntut semakin cakap menjalankan fungsi multiperan dan multitasking.
"Apoteker Indonesia harus berkomitmen menjaga kualitas senantiasa bertanggung jawab dalam setiap tindakan dengan mengedepankan profesionalisme dan etika profesinya," kata Raja Keraton ini.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Noffendri, S.Si, Apt yang mewakili Ketua Umum PP IAI, apt. Drs. Nurul Falah dalam sambutannya mengatakan Rakerda dan PIE YO yang digelar PD IAI DIY menjadi bentuk kongkrit pelayanan organisasi profesi yang tak berhenti di tengah pandemi Covid-19 yang memasuki tahun ketiga ini.
"Kami mengapresiasi penuh kegiatan ini karena di tengah pandemi Covid-19, PD IAI DIY tetap menjalankan tugas dan fungsinya sesuai amanat UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, yang di dalamnya mengatur organisasi profesi punya tugas utama menjaga dan meningkatkan kompetensi anggotanya," kata Noffendri. (Dho/Ian)