JOGJAGRID.COM : Anggota DPR RI Fraksi Golkar Drs HM Gandung Pardiman MM mengungkapkan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) merupakan organisasi yang sudah tertata. Serta yakin kader IPM akan mampu untuk menguasai dan memanfaatkan kemajuan zaman.
“ Harapannya jangan sampai termakan oleh zaman, namun bagaimana menguasai zaman. Bahkan IPM ini sudah memiliki akhlak perilaku yang nantinya yakin akan menjadi pemimpin yang ikhlas , baik di tingkat nasional maupun dunia berasal dari Muhammadiyah,” kata HM Gandung Pardiman MM di acara Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III “ Kosmopolatanisme Pelajar Berdaulat” , Pimpinan Wilayah IPM DIY di Taman Budaya Gunungkidul, Senin (21/2).
Kegiatan dihadiri Ketua Pimpinan Pusat (PP) IPM Nasir Effendi, Wakil Ketua PWM DIY Untung Cahyono, Wabup Gunungkidul Heri Susanto MM, Kepala Dinas Kebudayaan Ch Agus Mantara, Ketua IPM DIY Racha Julian, IPM se DIY dan perwakilan dari Kalimantan, Sumatera Barat, Jawa Barat , DKI dan Jawa Timur.
Diungkapkan, sejak 1961 IPM menjadi organisasi ortonom Muhammadiyah. Bidang keagamaan pendidikan sosial dan memiliki tata kelola orgnaisasi yang lengkap. Sehingga tentunya IPM ini menjadi generasi emas yang akan menjadi pemimpin di masa mendatang. “ Baik pemimpin regional, nasional hingga dunia,” jelasnya.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengapresiasi pelatihan kader madya taruna melati III. Karena dengan adanya IPM akan membentuk menjadi cikal bakal generasi emas. Pemkab menyambut baik, sehingga ke depannya akan mampu untuk melahirkan pemimpin di masa mendatang,. Melalui organisasi, pembelajaran secara bersama-sama akan memberikan manfaat yang baik. Menjadi pondasi kepemimpinan di masa mendatang.
“Kepemimpinan Muhammadiyah sejauh ini mampu hingga tingkat nasional maupu dunia. Sehingga dengan adanyta regenerasi kepemudaan akan mampu menjawa tantangan permasalahan di masa yang akan dating,” imbuhnya.
Ketua PP IPM Nasir Effendy menambahkan, harapannya dengan pelatihan ini akan mampu menghasilkan atau membentuk kader yang bisa menjawab tantangan dan kebutuhan zaman. Selain ini membawa IPM memiliki wajah baru.
Termasuk di masa pandemic ini, nantinya akan menjadi individu maupun berorganisasi dengan memiliki wawasan global. “ Harapannya bisa membentuk kader yang bisa menjawa tantangan perkembangan zaman,” ucapnya.
Sementara Ketua IPM DIY Racha Julian menuturkan, tema ini mengusung keberagaman manusia universal. Agar mampu menerima perbedaan. Bahkan ada perwakilan dari luar DIY. Sehingga pelatihan ini akan membentuk atau saling menghargai dalam keberagaman. Baik itu ilmu, budaya dan harapannya akan menjadi kader pemimpin yang mampu menerima perbedaan.
Sedangkman Waket PWM DIY Untung Cahyono menyatakan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk dari ide-ide yang cukup bagus dalam membentuk kader IPM. Sehingga IPM ini akan semakin mendunia. (Dho/Ian)