JOGJAGRID.COM : Politisi Partai Golkar yang juga anggota DPR RI Gandung Pardiman menyoroti nasib pendidikan para anak yatim piatu yang terdampak pandemi Covid-19.
Gandung yang juga Ketua DPD I Golkar DIY itu menilai akibat Covid 19, perlu adanya jaminan seperti beasiswa yang berkelanjutan bagi anak yatim piatu itu baik dari pemerintah juga swasta.
"Jika pemerintah daerah memiliki keterbatasan maka busa menggandeng swasta melalui CSR sehingga anak yatim piatu ini tetap mendapatkan berbagai hak sebagai anak terutama pendidikan,"terang Gandung saat hadir dalam penyerahan beasiswa bagi yatim piatu terdampak Covid-19 oleh Fraksi Golkar bekerjasama dengan PT.Pertamina di Dusun Turgo Gede, Hargobinangun, Pakem Sleman Yogyakarta, Sabtu ( 15/1/2022).
Politisi senior Golkar DIY itu menilai pemberian beasiswa menjadi alasan paling logis karena sering ditemukan orangtua yang kesulitan membiayai pendidikan anak.
"Seharusnya hal ini menjadi bagian dari penanganan Covid-19 karena berkaitan dengan kondisi sosial warga terdampak," terangnya.
Gandung mengatakan dirinya trenyuh melihat kondisi anak - anak yatim yang kehilangan orang yang dicintai karena terkena covid 19.
"Jika beberapa waktu lalu masyarakat trenyuh karena ada anak artis yang menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan. Namun Kalau saya, lebih trenyuh yang ini. Bagaimana tidak anak - anak ini masih kecil dari keluarga yang terbilang kurang mampu menjadi yatim piatu karena orang tuanya terkena covid. Pemerintah harus memprogramkan penanganan anak - anak yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat terpapar covid 19, sebagai satu kesatuan penanganan covid 19," ujar Gandung.
Dalam kesempatan itu anggota DPRD DIY dari fraksi Partai Golkar Nurcholis Suharman turut memberikan santunan kepada anak - anak yatim akibat orang tuanya meninggal karena terpapar covid 19.
Nurcholis Suharman menjelaskan jumlah anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 gelombang kedua di DIY cukup tinggi. Mereka yang menjadi yatim akibat covid 19 ini harus diperhatikan terutama yang masih anak-anak agar ke depan dapat melanjutkan pendidikan.
" Untuk saat ini CSR Pertamina memberikan bantuan setiap anak 500 ribu rupiah. Kami berharap pemberian bantuan ini bisa berkelanjutan dan kami mendorong kelompok ini memiliki paguyuban biar mudah komunikasi," ungkap Nurcholis di sela-sela pemberian bantuan anak Yatim Piatu akibat Covid-19.
Sebelumnya, imbuh Nurcholis, ratusan anak telah diberikan bantuan Rp2 juta melalui dana keistimewaan serta APBD. Dirinya meminta kepada Pemda DIY maupun kabupaten dan kota untuk memberikan bantuan kepada anak yatim piatu akibat Covid-19 secara berkelanjutan.
Adapun bentuk bantuan selain uang tunai, bisa juga berbentuk program pendampingan yang bermanfaat secara langsung untuk pendidikan mereka. Misalnya dengan memberikan program tambahan pembelajaran atau pelatihan khusus hingga pendampingan parenting.
" Selain bantuan berupa uang tunai perlu ditambah dengan program untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka seperti untuk pembelajaran atau mendukung kemampuan akademik anak ini," kata Nurcholis Suharman anggota Komisi B DPRD DIY. (Dho/Yat)