JOGJAGRID.COM : Susunan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah(DPW) Partai Ummat DI Yogyakarta resmi dikukuhkan, Minggu (19/12/2021).
Hadir dalam pelantikan itu Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi, Wakil Ketua PWM DIY Prawoto,Wakil Ketua DPP Partai Ummat Nazarudin.
Di barisan depan tampak hadir Wakil Ketua Majelis Syura DPP Partai Ummat, MS Kaban, tokoh yang juga mantan Wakil Walikota Yogyakarta HM Syukri Fadholi serta sejumlah tamu undangan lain mewakili Persis, PII, Majelis Mujahidin dan sejumlah tokoh.
Ketua Umum Partai Ummat
Ridho Rahmadi dalam sambutannya menyerukan Partai Ummat yang lahir di Yogyakarta dengan mengusung konsep politik adiluhung akan menjadi transformasi bagi penegakan hukum dan keadilan di Indonesia demi terwujudnya negeri baldatun thayyibatun warrabun ghafur.
“Politik adiluhung seperti di dalam buku Pak Amien Rais adalah sadar bahwa jabatan adalah amanah untuk kemaslahatan ummat, jangan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi,” tandasnya.
Ridho mengatakan dalam perjuangan Partai Ummat, harus satu padu, tidak boleh bercerai berai. "Tidak mungkin Partai Ummat sendiri dan tak mungkin Muhammadiyah sendiri,” ucapnya.
Partai Ummat, kata Ridho, juga sedang membentuk tim untuk mengajukan yudicial review atau permohonan uji materi ke Mahkamah Konstitusi terkait presidential threshold dalam UU No.7/2017 tentang Pemilu.
Ia menjelaskan ketentuan ambang batas pencalonan presiden di angka 20% tidak sejalan dengan demokrasi. Oleh karena itu partai akan mengambil langkah hukum di skala nasioanl dengan mengajukan yudicial review ke MK.
“Kami akan mengajukan yudicial review untuk presidential threshold, ini baru saya sampaikan secara publik hari ini. Ada dua klausul, pertama terkait basis pencapresan berdasarkan Pemilu 2019 dan partai lolos parlemen threshold yang lalu tidak perlu verifikasi administrasi, faktual,” katanya.
Ketua DPW Partai Ummat DIY Dwi Kuswantoro dalam pidato politiknya menyatakan partainya siap bekerja sama dengan komponen lain. Dia juga menyoroti angka kemiskinan di DIY pada akhir 2020 mencapai 12,89 persen, setahun sebelumnya sekitar 11 persen.
“Turunnya tidak signifikan. DIY mendapatkan Danais Rp 1,3 triliun. Insyaallah 2024 bersama komponen umat Islam kita masuk parlemen untuk memastikan keistimewaan DIY menjadi keistimewaan bagi semua warga DIY,” ujarnya.
Menurut dia, pelantikan hari itu sangat istimewa karena bertepatan dengan Hari Bela Negara. Seraya meminta dukungan dari Muhammadiyah, Aisyiyah dan komponen lainnya, Partai Ummat siap mengusung bupati dan walikota pada 2024.
Wakil Ketua PWM DIY Prawoto, mewakili Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata yang berhalangan hadir berpesan jika Partai Ummat ingin melawan kezaliman dan menegakkan keadilan maka harus istiqomah.
"Dari pengalaman belajar dari Pak Amien Rais selaku pendiri Partai Ummat, Saya memperoleh pelajaran bahwa istiqomah itu mencakup tiga hal yaitu memiliki pemahaman tentang Islam, bertanggung jawab serta punya daya tahan alias tahan banting," kata dia.
"Tiga ini pegangan penting. Partai Ummat sebagai partai Islam harus memegang pemahaman tentang Islam," tegas Prawoto.
Pelantikan itu diawali pembacaan Ayat Suci Al Quran dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya disambung Mars Partai Ummat. Sedangkan Surat Keputusan (SK)
Selanjutnya dilakukan penandatanganan ikrar pelantikan oleh Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi dan ketua-ketua DPW serta DPD. (Don/Bre)