JOGJAGRID.COM : Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta memanfaatkan momentum pertemuan tatap muka untuk menggelar ujian sertifikasi profesi bagi mahasiswanya yang akan segera wisuda pertengahan September ini.
Meski kampus ISI Yogya secara umum.masih ditutup dan seluruh proses perkuliahan reguler masih dilakukan secara daring, namun khusus bagi mahasiswa yang akan wisuda diberi tambahan ujian sertifikasi profesi secara tatap muka agar mereka tak hanya mengantongi ijazah saat lulus.
Seperti yang dilakukan ratusan mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta di kampus setempat pada Sabtu-Minggu, 11-12 September 2021m
"Saat mereka nanti lulus juga sudah membawa sertifikat profesi yang dikeluarkan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) untuk memudahkan masuk dunia kerja sesuai kompetensinya," ujar Dekan FSMR ISI Yogyakarta Irwandi Sabtu 11 September 2021.
Irwandi menuturkan dalam sertifikasi profesi itu, ada ratusan mahasiswa calon wisudawan dari tiga jurusan di fakultasnya yang mengikuti sertifikasi profesi. Mereka berasal dari Jurusan Fotografi, Animasi, serta Film dan Televisi.
Rinciannnya skema Fotografi Muda dan Madya ada 66 mahasiswa, Skema Motion Graphic ada 6 mahasiswa, Skema 3D low poly 1 mahasiswa dan skema operator camera 33 mahasiswa.
Ujian sertifikasi profesi itu dilakukan terpecah-pecah di tiga gedung untuk menghindari kerumunan dalam upaya mengantisipasi penularan Covid-19. Misalnya dalam ujian sertifikasi Jurusan Fotografi, secara bergilir mahasiswa yang mendaftar diuji terpisah dalam ruang-ruang yang dipersiapkan. Baik untuk ujian foto produk, foto manusia, dan ujian pencahayaan.
Sedangkan untuk para mahasiswa Jurusan Animasi, dalam satu gedung jumlahnya juga dipecah pecah menjadi maksimal sekitar 4-5 orang saja dengan satu pengawas.
Irwandi menuturkan, sertikasi profesi ini melibatkan pula Lembaga Sertifikasi Profesi ISI Yogyakarta yang ditunjuk langsung BPSN sebagai kepanjangan tangan untuk monitoring dan fasilitasi.
"Saat ini, semua lulusan perguruan tinggi mau tak mau harus bisa link and match dengan dunia kerja, perangkat-perangkat yang digunakan untuk menguji calon lulusan ini sudah sesuai dengan standar industri," kata Irwandi.
Skema pengujian sertifikasi profesi ini untuk Jurusan Fotografi meliputi Fotografer Muda dan Madya untuk Jurusan Animasi ada 3D poly artist dan motion graphic, sedangkan Jurusan Fillm dan Televisi meliputi operator kamera.
"Dengan sertifikasi profesi ini lulusan akan lebih siap berhadapan langsung dengan perangkat formal kebutuhan industri, mereka jadi lebih kompeten," ujar Irwandi. (VIN/DIT)