JOGJAGRID.COM : Partai Golkar terus mempersiapkan diri sedari dini dalam menyongsong pemilu 2024 nanti.
Penggemblengan kader dan upaya mendapatkan sosok pimpinan kredibel di akar rumput terus digencarkan.
Ketua DPD I Golkar DIY Gandung Pardiman pun meminpin langsung dan memberikan pengarahan langsung pada puluhan kader yang ikut Fit Proper Test Calon Ketua Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Kota Yogyakarta yang dipusatkan di Hotel Museum Batik Sabtu 8 Mei 2021.
Hadir dalam agenda itu segenap jajaran DPD I Golkar DIY, DPD II Golkar Kota Yogya, dan para anggota DPRD Kota Yogya dari Fraksi Golkar.
Dalam arahannya, Gandung Pardiman yang juga anggota DPR RI itu menyerukan Golkar Kota Yogya harus bisa kembali berjaya pada Pemilu 2024.
"Kota Yogya harus bisa menjadi basis kembali Partai Golkar pada pemilu 2024 nanti, oleh sebab itu sejak sekarang harus kita persiapkan salah satunya melalui ajang fit and proper test ini yang tujuan utamanya mencari sosok pemimpin muda, milenial, punya wawasan kebangsaan kuat," kata Gandung Pardiman.
Gandung menuturtkan Golkar Kota Yogya pada pemilu 2024 nanti harus bisa lebih baik dari pemilu 2019 lalu.
"Targetnya bisa mengembalikan minimal 1 kursi di DPRD Kota Yogya dan 1 kursi di DPRD DIY dari Dapil Kota," kata dia.
Gandung membeberkan dari momen Pemilu 2019 lalu Golkar Kota Yogya gagal mencapai target minimal suara yang seharusnya bisa dihimpun dari 14 kecamatan.
Saat pemilu 2019 silam, kata Gandung, Golkar Kota Yogya kehilangan suara dari Dapil II yang meliputi kecamatan Wirobrajan, Gondomanan, Ngampilan, dan Pakualaman.
Adapun dari 8 kecamatan tersisa, perolehan suara yang dicapai rata rata di bawah 2.000 suara dari target per kecamatan 3.000 suara.
"Hanya Kecamatan Gondokusuman yang hampir mendekati target 3.000 suara yakni total.2.515 suara," kata Gandung Pardiman.
Akibatnya perolehan kursi Golkar di DPRD Kota Yogyakarta ikut menurun dari sebelumnya (Pemilu 2014) sebanyak 5 kursi lalu pada Pemilu 2019 menjadi 4 kursi suara saja dan hilangnya satu kursi Dapil Kota di DPRD DIY.
Untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Kota Yogyakarta itu, Gandung menginstruksikan salah satunya segera dibentuknya Lembaga Komunikasi dan Informasi partai. Unsur ini sudah terbentuk di tingkat DPP Partai Golkar dan tinggal mengaplikasikan di daerah.
"Fungsi lembaga ini untuk mengimbangi berita atau informasi hoax, sekaligus mem-branding partai di masyarakat khususnya generasi milenial dan muda lewat sebaran informasi yang masif dan teratruktur berbagai aktivitas kepartaian," ujar Gandung.
Gandung berujar, melalui gerakan itu publik akan lebih 'aware' dengan keberadaan Partai Golkar.
"Golkar adalah satu satunya partai yang hingga kini memegang teguh Pancasila, tidak dihuni kelompok kiri maupun kanan," kata Gandung.
Ketua DPD II Golkar Kota Yogya Agus Mulyono menambahkan fit and proper test di Kota Yogyakarta ini merupakan putaran terakhir yang digelar Partai Golkar di empat kabupaten/kota se-DIY.
"Dari fit and proper test ini jangka panjangnya memunculkan pemimpin di tiap kecamatan yang nanti turut bertugas mengembalikan kursi Partai Golkar Kota yang hilang pada pemilu 2019 lalu," kata Agus yang juga pernah duduk sebagai anggota DPRD Kota Yogya periode 2014-2019 itu.
Agus mengatakan kembalinya 1 kursi hilang di DPRD Kota Yogya dan 1 kursi di DPRD DIY dari Dapil Kota Yogya itu merupakan target lunak.
Selaku Ketua DPD II Golkar Kota Yogya, Agus juga mematok target 'keras' bagi perolehan suara Golkar di Kota Yogya pada pemilu 2024 nanti.
"Target 'keras' untuk Golkar Kota Yogya selain mengembalikan kursi yang hilang, kami ingin menambah masing-masing 1 kursi di Dapil 3 dan 4, itu harapannya," kata Agus.
Agus menuturkan, dari evaluasi sementara atas hilangnya kursi Golkar pada pemilu 2019 lalu karena salah satunya masih kurang kuatnya soliditas organisasi kepartaian saat itu. Makanya dari fit proper test ini, Golkar Kota Yogya tak mau main-main lagi untuk menguatkan soliditas itu dari tingkat kecamatan.
"Setelah fit proper test ini kami siapkan musyawarah di 45 kelurahan dan sesuai juknis di tiap kecamatan minimal 25 pengurus ini sudah siap, dan di tiap kelurahan minimal terbentuk 15 pengurus dikali 45 kelurahan," kata Agus Mulyono. (Dwita)