JOGJAGRID.COM : Sayembara arsitektur nasional desain Taman Budaya Kabupaten Sleman dengan hadiah total Rp 167,5 juta akhirnya usai.
Dalam acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman bersama Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta itu telah mendapatkan sejumlah pemenang sebagai berikut:
* Juara I : TBS-088 Ketua : Lucky Fachrurrozi, IAI asal dari Tangerang Selatan, Banten,
*Juara II : TBS-010 Ketua : Jaril Safii, IAI asal dari Tangerang Selatan, Banten
*Juara III : TBS-080 Ketua : Adi Utomo Hatmoko, IAI, AA asal Sleman, DIY
*Harapan I : TBS-050 Ketua : Ahmad Setiadi, IAI asal Indramayu, Jawa Barat
*Harapan II : TBS-003 Ketua : FX Prasetya Cahyana, IAI asal Sleman, DIY
Rinciannya juara 1 mendapat Rp. 100 juta, Juara 2 Rp. 25 juta, Juara 3 Rp. 22,5 juta, Juara harapan 1 dan 2 masing-masing Rp. 10 juta.
Kompetisi bertajuk Sayembara Pra Desain Pengelolaan dan Pengembangan Taman Budaya Kabupaten Sleman itu sendiri berlangsung sejak 22 Februari hingga 11 April 2021.
Ketua IAI DIY Ahmad Syaifuddin Mutaqi mengatakan poin penting sayembara arsitektur nasional desain Taman Budaya Sleman ini ingin mendorong kesadaran bersama bahwa lahirnya suatu fasilitas publik mestinya dilahirkan dari sebuah proses ideal seperti kompetisi desain.
"Kompetisi itu ideal salah satunya bisa dilihat dari jumlah atau antusias peserta yang mengikuti dan proses seleksinya dilakukan juri juri representatif sehingga benar benar melahirkan para juara hebat," kata Ahmad Rabu (21/4/20215).
Ahmad membeberkan total peserta dalam kompetisi ini ada 128 tim dari seluruh Indonesia. Total karya yang terkumpul sebanyak 62 karya.
Dalam masa penjurian, dari 62 karya itu dari seleksi awal mengkerucut menjadi 30 besar. Lalu dari 30 karya mengerucut lagi menjadi 7 karya.
"Hingga babak akhir penjurian tersisa 5 karya yang akhirnya menjadi pemenang," katanya.
Dari 5 karya yang tersisa itu lalu tiap tim diminta melengkapi dengan presentasi video dan terpilihlah juara 1,2,3 dan juara harapan 1 dan 2.
"Ada yang menarik dari kompetisi ini khususnya terkait spiritnya. Memang betul di dalam Taman Budaya ini ada gedung tapi kami (juri) tak sekedar memandangnya sebagai sebuah gedung melainkan sebuah lanskap, maka hasilnya secara sepintas dari 5 besar ini terlihat adanya konsen mereka bagaimana ketika desainnya berupaya mempertahankan sawah, sungai di sekitar Taman Budaya ini," katanya.
Sayembara desain ini akan menjadi acuan pembuatan Detil Engineering Design (DED) Taman Budaya yang akan dibangun di Desa Pandowoharjo Kabupaten Sleman.
Untuk bangunan fisik Taman Budaya itu ditargetkan mulai dibangun tahun 2022-2023 nanti.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengapresiasi antusiasme peserta yang terlibat dari berbagai penjuru nusantara itu.
"Melalui kompetisi seperti ini, harapan kami pemanfaatan dan penataan ruang untuk fasilitas publik di Sleman ke depan semakin baik, mempertahankan identitas yang ada bahwa Sleman sebagai bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang arsitekturnya juga memiliki ciri budaya Jawa yang kental," kata Kustini.
Secara umum, konsep desain bangunan harus mencerminkan pada filosofi spiritual Jawa yang dianut Yogyakarta yakni memayu hayuning bawana manunggaling kawula gusti, dan sangkan-paraning dumadi. Sedangkan secara khusus desain harus memenuhi 19 kebutuhan ruang yang wajib ditampilkan.
Antara lain, memiliki Joglo Pendopo dengan kapasitas 500 orang, gedung pertunjukan serbaguna, amphitheatre (panggung terbuka) kapasitas 500 orang, kantor pengelola, perpustakaan / area edukasi, ruang pameran terbuka, food court kapasitas 17 lapak, mushola kapasitas 100 orang juga lavatory terpadu. (FIN)