JOGJAGRID.COM : Paham-paham radikalisme, intoleransi dan terorisme adalah paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Partai Golkar DIY memastikan menjadi bagian dalam perlawanan atas paham paham yang mengancam keutuhan bangsa itu.
Politisi senior Partai Golkar yang juga anggota MPR RI Gandung Pardiman menegaskan untuk urusan melawan gerakan radikalisme, terorisme, dan intoleransi Partai Golkar adalah partai yang sudah tegas sikapnya.
"Golkar bukan partai musang berbulu domba. Sehingga segala aktivitas resmi kepartaian dan juga dinamika internal serta hubungan antar kader selalu dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila," kata Gandung Pardiman.
di sela Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Yogyakarta Minggu 11 April 2021.
Pernyataan Gandung ini menyusul maraknya penggerebegan terduga teroris oleh Densus 88 Polri belakangan terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tak tanggung-tanggung, lebih dari 6 orang terduga teroris dari wilayah Kabupaten Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta diciduk Densus 88 sepanjang awal April ini.
Benih-benih radikalisme, terorisme, dan intoleransi yang ditengarai masih tumbuh sembunyi-sembunyi dan berpotensi mengancam ideologi bangsa serta NKRI itupun menjadi keprihatinan para tokoh, salah satunya Gandung Pardiman.
"Penangkapan banyak terduga teroris di berbagai tempat Yogyakarta itu telah mengejutkan masyarakat khususnya di DIY," kata Gandung Pardiman.
Gandung Pardiman menuturkan gerakan ekstrem kanan maupun ekstrem kiri memang perlu terus dilawan demi menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.
"Salah satu bentuk perlawanannya dengan mensosialisasikan secara masif 4 pilar kebangsaan, agar semakin disadari, diyakini, dihayati, dan diamalkan masyarakat, tak hanya secara teori tapi juga dalam praktek sehari hari sehingga tak dirasuki paham-paham radikal itu," ujar Gandung Pardiman.
Empat Pilar yang dimaksud Gandung Pardiman tak lain Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 45, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pasca penggerebegan terduga teroris di Yogya besar besaran itu, Gandung yang juga Ketua DPD I Golkar DIY itu menyebut, bahwa Partai Golkar menjadi salah satu partai yang turut menandatangani MoU dengan Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam upaya bersama mendukung DIY bersih dari radikalisme, terorisme, dan intoleransi belum lama ini.
"Kami mendukung sekali pernyataan Ngarsa Dalem (Sultan HB X) bahwa Yogyakarta harus tetap kondusif, terbebas dari gerakan ekstrimis baik kanan dan kiri, dan Yogyakarta harus bisa menjadi cermin bagian Indonesia yang Pancasilais," kata Gandung.
Oleh sebab itu, Gandung melanjutkan, ia bersama segenap Partai Golkar senantiasa berkeliling demi mensosialisasikan pilar kebangsaan ke berbagai penjuru DIY sesuai tugas dan fungi DPR/MPR juga sesuai apa yang dikehendaki Sultan HB X.
Gandung mengatakan sejak lahirnya, Partai Golkar telah mendasarkan diri setia pada Pancasila dan UUD 1945. Sehingga berbagai kegiatan dan dinamika partai selalu mengacu pada upaya persatuan dan kesatuan bangsa demi mencapai kesejahteraan bersama masyarakat.
Untuk mengantisipasi kader dan partai jangan sampai disusupi paham-paham radikal, ujar Gandung, berbagai upaya juga telah disiapkan. Salah satunya menggelar pertemuan rutin untuk memenuhi kebutuhan rohani yang positif dan bermanfaat.
Golkar misalnya tetap gencar menggelar kegiatan religi yang mewadahi semua agama dan kepercayaan yang diakui resmi Indonesia demi menguatkan mental dan iman para kader baik muslim dan non muslim agar tak salah arah.
Misalnya seperti semaan atau tradisi membaca dan mendengarkan pembacaan Al-Qur'an, pengajian, hingga menyediakan ruang bagi perayaan kader dan masyarakat yang non-muslim.
"Pemuka agama yang kami libatkan juga yang berwawasan luas dan menjunjung nasionalisme. Pemuka agama yang beraliran radikal kami cekal, sehingga kader dan masyarakat benar benar terwadahi kebutuhan rohaninya secara positif, dan benar benar bisa mengantarkan pada ketentraman, kedamaian dunia dan akhirat," kata Gandung Pardiman.
Dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan itu, bersamaan pula dengan agenda fit and proper test untuk seleksi pimpinan kapanewon dan kalurahan di Kabupaten Sleman, DIY. Sebelumnya fit and proper test itu telah digelar di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul.
Gandung mengatakan fit and proper test itu bertujuan mencari pemimpin yang benar benar berkualitas untuk regenerasi masa depan, sehingga tidak asal tunjuk.
"Lewat fit and proper ini kami ingin mencari pemimpin masa depan yang bisa membaca tak hanya kebutuhan kader namun juga masyarakat secara luas," ujarnya.
John S Keban, Wakil ketua DPD Golkar DIY bidang Organisasi dalam kesempatan itu mengatakan kader Golkar harus bisa bersatu dan mengawal bagaimana agar wilayahnya bebas dari gerakan gerakan radikalisme, terorisme, dan intoleransi.
"Dalam kondisi itulah, kader kader Golkar di akar rumput perlu menjaga agar Pancasila bisa ditegakkan, tidak diganggu paham-paham radikalisme, intoleransi, dan terorisme," ujarnya. (Dwita)