JOGJAGRID.COM: Ketua Yayasan Dr YAP Prawirohusodo, GBPH Prabukusumo resmi melantik Dokter Alida Lienawati MKes MMR sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Mata “Dr Yap” Yogyakarta pada Rabu (31/3/2021) di aula rumah sakit setempat Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta.
“Harapan kami dirut yang baru bersama jajaran direksi lainnya dapat bekerja keras dan cerdas, profesional serta mengedepankan kejujuran,” kata Gusti Prabu usai penandatanganan pakta integritas yang juga disaksikan Ketua Pembina Yayasan Dr Yap Prawirohusodo, KPH Indrokusumo itu.
Hadir pada pelantikan kali ini drg Yuli Kusumastuti IP M Kes selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY maupun Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Mata, dr Muhammad Bayu Sasongko Sp M M Epid Ph D.
Sedangkan perwakilan dari rumah sakit di antaranya Direktur Medis dan Pelayanan RSUP Dr Sardjito Dr dr Sri Mulatsih Sp A (K) maupun dr Venny Pungus Sp Kj selaku Wakil Direktur Personalia dan Umum RS Bethesda. Dari PERSI DIY diwakili dr Stephani Maria Nainggolan M Kes, dari ARRSSY diwakili dr Wiwik Lestari.
Gusti Prabu menyatakan sangat tegas dan lugas. Ini semua demi kebaikan bersama. Sekecil apapun penggunaan uang, Rp 1.000 sekalipun, perlu disertai pertanggungjawabannya.
“Pada pengangkatan dirut baru ini, saya mohon kejujuran dari semua staf dan karyawan. Dengan kejujuran dan kerja keras akan barokah,” ujarnya.
Gusti Prabu menyebutkan, sebelum menjabat dirut, dokter Alida pernah menjadi wakil ketua yayasan. Dia berpengalaman mengelola rumah sakit, pernah mengabdi di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Sempat tersendat karena pandemi, Gusti Prabu yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DIY ini bersyukur saat ini layanan di RS Mata “Dr Yap” Yogyakarta sudah berangsur-angsur normal.
“Alhamdulillah bulan kemarin sudah normal, omzetnya Rp 5 miliar lebih. Bagi pasien yang tidak mau antre BPJS Kesehatan, bisa menggunakan layanan premium. Langsung dilayani,” ucapnya.
Suasana pelantikan Dokter Alida Lienawati sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Mata “Dr Yap” Yogyakarta Rabu (31/3/2021) |
Di bawah kepemimpinan dokter Alida diharapkan rumah sakit ini makin maju pesat dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Kerja sama dengan BPJS Kesehatan terus ditingkatkan.
Hanya saja, rencana membangun gedung khusus layanan BPJS sedikit terkendala karena rumah sakit tersebut merupakan bangunan cagar budaya. Prinsip, di bawah dirut yang baru layanan terhadap pasien harus diprioritaskan. “Harapan kami pelayanan diutamakan supaya pasien merasa at home,” pesannya.
Tak lupa, Gusti Prabu memohon doa restu akan dibukanya cabang rumah sakit ini, klinik mata di Magelang Jawa Tengah. Dengan nilai investasi kisaran Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar, klinik tersebut bisa menjangkau wilayah Magelang dan sekitarnya termasuk Kutoarjo dan Purworejo. Lebih praktis dan efisien.
“Insyaallah pada bulan Mei kita meresmikan cabang klinik di Magelang,” kata dia. Seiring itu, rumah sakit ini terus melengkapi peralatan pemeriksaan mata yang canggih dan modern. Ratusan unit jumlahnya.
Pada pelantikan kali ini juga diluncurkan buku 100 Tahun RS Mata Dr Yap Mengabdi untuk Negeri. Buku tersebut berisi catatan perjalanan dari waktu ke waktu rumah sakit legendaris di DIY ini, sejak berdiri zaman penjajahan Belanda hingga masa sekarang. (Dwita)