JOGJAGRID.COM : Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Yogyakarta menggelar Musyawarah Daerah bertempat di Ruang Eksekutif Room Universitas Janabadra Selasa, 23 Februari 2021.
Ketua Dekopinda Kota Yogyakarta terpilih periode 2021-2026,
Agus Mulyono mengatakan Musda kali ini mengusung tema Tingkatkan Peran Koperasi
di Era Digital dalam Masa Pandemi Covid 19.
“Langkah pertama setelah Musda ini, kami akan
sounding dulu ke Dinas Koperasi dan Perindustrian Perdagangan Yogyakarta karena
Dekopinda selama ini merupakan mitra resmi,” kata Agus.
Setelah bersinergi dengan pemerintah, Agus menuturkan,
langkah selanjutnya adalah konsolidasi. Sebab di Kota Yogyakarta sendiri ada
sekitar 1000 koperasi dengan kondisi bermacam-macam. Ada yang sehat, ada yang
kurang sehat dan ada pula yang tidak sehat.
Dengan susunan pengurus yang dilengkapi majelis
pakar dan penasehat, komite dan pengurus yang totalnya ada 18 orang, Dekopinda
pun akan berusaha membantu agar koperasi-koperasi yang kurang dan tidak sehat
disehatkan kembali agar bermanfaat bagi anggota dan masyarakat.
Tidak mau muluk-muluk, Agus mengatakan Dekopinda berfokus
pada penyehatan koperasi dimulai dari mendigitilisasi yang belum digitial.
Sebab jumlah koperasi yang belum digitial ini cukup banyak. Ada ratusan
koperasi.
“Nanti semua pengurus Dekopinda itu akan disebar ke
seluruh wilayah Kota Jogja untuk mencari rekan-rekan koperasi untuk melihat
situasinya. Kita akan membantu bagaimana misalnya koperasi atau UMKM belum bisa
memasarkan produknya secara digital yang efektif,” ujarnya.
“Kita akan komunikasikan juga dengan dinas, ini
harus online atau tidak, sarana prasarananya butuh bantuan tidak,” kata dia.
Agus mengatakan dengan sekitar seribuan koperasi yang
ada di Kota Yogyakarta, pihaknya akan mendorong seluruhnya dalam status sehat.
“Untuk melihat sehat tidaknya koperasi, sederhana,
bisa dilihat dari kekuatan link atau jaringan yang dimiliki. Kalau nggak punya
jaringan, apa-apa akan susah, ini penting,” ujar Agus.
Agus menuturkan, Dekopinda Kota Yogyakarta
sebenarnya kini sedang ditunggu untuk bekerjasama membuat motor listrik, namun
peluang itu kini dikaji dulu sembari konsolidasi pasca kepengurusan baru
terbentuk.
“Kuncinya digitalisasinya jalan dulu, koperasi
jangan lagi kuno hanya dikelola sebagai sarana simpan pinjam, melainkan
difungsikan sebagai link atau jaringan. Wong kita unggul dari sisi sifat gotong
royong, bukan sekedar transfer uang tapi juga transfer pengetahuan,” ujarnya.
Wakil Ketua Dekopinda Kota Yogyakarta Vita Ayu mengataan
saat ini posisi Dekopinda juga kian kuat dengan adanya tim assesor atau penilai
ketika koperasi butuh bantuan modal perbankan.