JOGJAGRID.COM : Alat skrining Covid-19 karya UGM, GeNose C19 pasca mendapatkan izin edar dan dipasarkan, diduga telah dimanfaatkan sejumlah pihak untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Alat deteksi Covid-19 lewat hembusan nafas itu terdeteksi dijual di pasaran denga harga beragam.
Salah satunya seperti yang dijual di salah satu situs belanja online tanah air belakangan ini.
“Di situs belanja online itu terlihat GeNose dijual dengan harga beragam. Ada yang Rp 75, Rp 80 bahkan Rp 90 juta,” ujar Direktur Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Hargo Utomo dalam keterangan pers Selasa 2 Januari 2021.
Hargo menegaskan distribusi GeNose sudah dikelola oleh PT Swayasa Prakarsa.
Saat ini telah ada 3 distributor resmi GeNose C19 dan menyusul 3 distributor lainnya. Hargo juga menjelaskan Harga Eceran Tertinggi (HET) GeNose sebesar Rp 62 juta per unit (sebelum dikenakan pajak).
“Harganya sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan menjual di atas harga tersebut,” kata Hargo.
Untuk itu Hargo berharap agar masyarakat berhati-hati dan waspada dengan tawaran untuk membeli GeNose selain melalui distributor resmi yang ditunjuk. Saat ini, GeNose juga belum ditawarkan melalui situs belanja online.
Hargo yang juga mewakili UGM Science Techno Park menambahkan pemasaran GeNose C19 saat ini diprioritaskan untuk penanggulangan Covid-19 pada layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus dan perusahaan/industri.
“Dalam tahap ini belum diprioritaskan untuk skala rumah tangga atau perseorangan,” kata dia.