JOGJAGRID.COM : Kebijakan pemerintah melalui Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali 11-25 Januari 2021 tampak belum berhasil menekan penularan Covid-19 seperti di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Di wilayah DIY yang mengadopsi program pusat dengan istilah Pembatasan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) itu justru terus menemukan kasus baru yang peningkatannya bikin miris.
Terutama pada Kamis-Jumat, 21-22 Januari 2021, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mencatat kasus baru setiap hari nyaris tembus 500 kasus. Misalnya pada Kamis ada tambahan 456 kasus baru, lalu Jumat ini 472 kasus baru.
“Total kasus terkonfirmasi per hari ini menjadi 18.736 kasus di mana kasus aktifnya sebanyak 5.887 kasus, jumlah sembuh 12.427 kasus, dan 422 kasus meninggal dunia, “ ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih.
Namun Berty enggan jika disebut kebijakan PPKM telah gagal menekan kasus dengan lonjakan kasus baru yang signifikan itu.
“Belum bisa disimpulkan jika PPKM itu gagal, mengingat temuan kasus baru ini juga didominasi hasil tracing kasus terdahulu yang menunjukkan penularan di DIY memang tinggi,” ujar Berty.
Berty justru menduga, kian tingginya kasus di Yogya karena memang masih banyak masyarakat belum optimal mendisiplinkan diri melakukan protokol kesehatan dengan baik.
“Bisa juga tingginya kasus saat ini disebabkan hasil tracing liburan natal tahun baru lalu,” ujarnya.
Sudah enam hari terakhir atau sejak Minggu 17 Januari 2021, Pemerintah DIY belum bisa mempublikasikan ketersediaan ranjang yang ada.
Berty mengatakan saat ini pemerintah masih memperbaiki sistem dengan cara mengintegrasikan antara data rumah sakit secara online dengan sistem informasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
“Integrasi sistem itu agar saat nanti data ranjang dipublikasikan bisa lebih komprehensif,” katanya.
Sekretaris Pemerintah DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan dari evaluasi sementara, pasca kebijakan PPKM atau PTKM ini berjalan di DIY, perhitungan pemerintah pada awal kebijakan itu berjalan terjadi penurunan kasus sekitar hampir lima persen.
“Tetapi sejak kemarin sampai hari ini (21-22/1) kasus memang naik hampir 500,” ujar Aji.
Aji menilai, PPKM atau PTKM ini memang belum jadi satu-satunya cara untuk menekan angka kasus Covid-19.
“Kami sudah cek langsung ke laboratorium, kasus sebanyak ini hasil test kapan, ternyata memang test baru, sehingga memang patut diwaspadai,” ujarnya. (Gan/Vin)