JOGJAGRID.COM: Proses vaksinasi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan dimulai pada 14 Januari 2021.
Pada tahap pertama, DIY mendapatkan jatah sekitar 26.800 dosis vaksin yang akan diberikan kepada para tenaga kesehatan.
Seiring dengan program vaksinasi itu,
Ketua Komisi B DPRD DIY Danang Wahyu Broto optimistis dengan segala kekuatan dan upaya pemerintah baik pusat dan daerah dalam penanganan pandemi Covid-19, akan segera membuahkan hasil tahun ini.
"Termasuk bidang ekonomi, kami optimis badai pandemi ini pasti segera berlalu," ujar Danang Kamis (7/1/2021).
Namun politikus Partai Gerindra itu juga mendesak pemerintah khususnya DIY juga harus mulai menikirkan pasca pandemi ini akan melakukan apa untuk membangkitkan ekonomi masyarakat itu.
Program-program pemulihan ekonomi juga musti digarap sehingga ketika upaya vaksinasi Covid-19 yang akan segera dimulai pada Januari nanti membuahkan hasil seperti yang diharapkan, yakni menekan kasus, recovery sosial masyarakat juga berjalan.
"Pertanyaannya setelah Covid-19 ini nanti berlalu dengan program vaksinasi, program seperti apa yang disiapkan," ujarnya.
Danang memprediksi Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) bakal booming setelah pandemi berlalu. Menurutnya, penting bagaimana kesiapan pemerintah DIY dan swasta juga stakeholder lainnya mempersiapkan lonjakan wisatawan mancanegara via bandara itu.
"Sebenarnya ini saat yang tepat untuk mempersiapkan rencana membuat program kegiatan dan membenahi permasalahan-permasalahan yang ada untuk menangkap peluang ke depan, khususnya usai Covid-19 berlalu," katanya.
Danang mengakui kesiapan sektor pariwisata yang akan menguatkan UMKM dinilai masih belum siap dengan program recovery. Padahal Menteri Pariwisata Sandiaga Uno sebelumya menarget Yogya bisa masuk dalam 5 besar daerah pendulang wisatawan terbanyak Indonesia dengan kunjungan per tahun bisa tembus di atas 10 juta orang.
"Maka kesiapan-kesiapan sektor wisata termasuk masalah perizinan investasi segera dibenahi, agar tak ada kendala di birokrasi," kata Danang. Danang berharap jalan untuk investasi sektor wisata di DIY bisa lebih mudah.
Ia mencontohkan, sebuah rumah makan dengan view indah di tengah sawah yang pengunjungnya sudah banyak mencapai ribuan, namun tak bisa berkembang lebih luas karena perijinannya tak kunjung turun.
"Pemerintah juga perlu memiliki target agar investor yang masuk nanti bukan investor yang ecek-ecek, tapi yang besar sehingga dampak ekonominya besar. Itu bagaimana agar bisa dipermudah atau yang sudah ada ini direnumerasi di beri kemudahan lagi," ujarnya.
Danang menambahkan hal-hal terkait dengan pariwisata dan menumbuhkan UMKM ini juga harus segera digenjot lagi.
Selain itu, menurutnya pasca Covid bandara YIA bisa didorong beroperasi lebih optimal dan menangkap tamu-tamu mancanegara lebih banyak.
Sedangkan dari sisi internal, Pemda DIY bisa menggenjot penataan kawasan wisata, penataan perijinan penataan lain untuk mendukungnya.
"Asosiasi organisasi seperti PHRI juga Asita juga perlu dirangkul, sehingga sinergi membangkitkan ekonomi melalui pariwisata lebih berkesinambungan lagi," ujarnya.
Danang mengatakan bicara inovasi wisata, Yogya bisa belajar dari negara asia lain. Seperti Singapura.
"Di Singapura itu, meski negara kecil tapi modernisasi dan manajemen destinasi wisatanya bisa ditiru. Misalnya dalam penyesuaian kuliner sesuai habit wisatawan juga penginapannya," ujarnya.
Selain itu, manajemen dan promosi wisata Singapura yang bisa dicontoh saat turis datang hari ini dia akan mendapatkan pula informasi melalui brosur untuk agenda wisata tahun depan. Sehingga wisatawan bisa merencanakan datang kembali.
"Padahal di Jogja itu punya banyak sekali obyek wisata lebih indah, seharusnya ada manajemen lebih baik agar destinasi wisata yang ada terus dikunjungi kontinyu wisatawan manca dengan variasi-variasi kegiatan yang dibuat," katanya. (Dion S)