JOGJAGRID.COM : Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, meminta agar keberadaan Krematorium Yayasan Wahana Mulia Abadi tidak diperuntukan hanya untuk warga Kota Yogyakarta saja, namun juga seluruh warga masyarakat dari luar Kota Yogyakarta.
"Tentunya dibarengi dengan harga yang murah dan fasilitas yang baik," ujar Walikota ketika meninjau alat kremasi baru yang ada di lokasi, Selasa (26/1/2021).
Alat kremasi yang dimiliki Yayasan Wahana Mulia Abadi tersebut dinilai telah ramah lingkungan dibanding alat sebelumnya.
"Untuk alat kremasi yang baru ini lebih ramah lingkungan karena mengeluarkan asap pembakaran yang sedikit, jauh lebih sedikit dibandingkan alat yang dulu," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya akan tetap melakukan pengecekan setiap tiga bulan sekali untuk mengetahui kadar polusi dari alat tersebut.
"Saya akan minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta melakukan pengecekan tiap tiga bulan sekali untuk memastikan gas buang dari alat kremasi tersebut," tegasnya.
Walikota pun sangat mengapresiasi keberadaan krematorium dan berharap tempat tersebut memang disiapkan sehingga bermanfaat untuk masyarakat, khususnya di Kota Yogyakarta.
Sementara itu Ketua Yayasan Wahana Mulia Abadi, Suryana, mengatakan jika krematorium tersebut sempat tidak digunakan selama 1,5 tahun.
"Selama itu, kami membongkar alat kremasi yang semula masih dengan pembakaran manual, namun sekarang semua sudah elektrik dan tentu saja ramah lingkungan," katanya.
Dengan adanya mesin baru ini, katanya, warga sekitar pun menyambut baik karena mereka tidak terganggu lagi dengan asap yang di keluarkan dari alat tersebut.
"Dulu memang sedikit banyak mengganggu warga, tapi sekarang warga sudah oke," jelasnya.
Saat ditanya biaya untuk mengkremasikan jenazah di tempat tersebut, Suryana mengaku jika tarifnya sekitar 2 juta Rupiah.
"Tapi itu tarif lama, yang masih menggunakan alat lama, dan juga dulu tempatnya belum senyaman ini, untuk sekarang masih belum ditentukan tarifnya," bebernya. (Han/Fjr)