JOGJAGRID.COM: Kebijakan tentang SDM yang unggul telah menjadi prioritas pemerintah, terutama untuk tenaga kerja produktif di bidang keterampilan atau vokasi yang siap terjun ke dunia kerja atau industri maupun dunia usaha. Pemerintah sejak 2019 terlihat memberi perhatian penuh pada pendidikan vokasi.
Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) pemerintah sangat serius dan fokus dalam pengembangan SDM untuk ilmu-ilmu di bidang vokasi.
Keberadaan Ditjen Diksi sendiri bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0, yang membutuhkan tenaga terampil dan ahli di bidangnya.
"Selama ini pendidikan vokasi kurang mendapat perhatian dan menjadi pilihan kedua saat melanjutkan pendidikan. Namun, pandangan tersebut mulai berubah. Pendidikan vokasi mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat dan tidak lagi menjadi pilihan kedua. Hal itu dikarenakan mulai dilakukannya revitalisasi pendidikan vokasi," ujar Direktur Akademi Kesejahteraan Sosial AKK (AKS-AKK) Yogyakarta Dra Prihatin Saraswati MA, di sela-sela kegiatan Wisuda Diploma 3 AKS-AKK, (5/12).
Dalam laporannya, Wakil Direktur Bidang Akademik AKS-AKK Nur Wahyuni SPd MPd menyampaikan, jumlah wisudawan adalah 72 mahasiswa dari Prodi Prodi Seni Kuliner atau Culinary Art, Prodi Desain Busana atau Apparel Design, dan Prodi Tata Rias atau Cosmetology AKS-AKK. Ditambah 2 lulusan dari Program Pelatihan Profesi Chef AKS-AKK Culinary Art (ACA).
Wisuda Diploma 3 AKS-AKK dilaksanakan secara blended, luring dan daring, dengan menerapkan prokes secara ketat. (ist) |
"Prosesi wisuda dilaksanakan secara luring untuk wisudawan, dan daring untuk orang tua wisudawan. Wisuda kali ini menerapkan secara ketat Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid-19. Yakni melakukan pengecekan suhu tubuh, Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan memakai handsanitizer, Menjaga jarak, dan Tidak berkerumun (3M-1T)," ungkap Yuyun, sapaannya.
Saraswati menuturkan, setelah resmi menyandang gelar Ahli Madya (A.Md) bukan berarti tugas sudah selesai. Justru, tahap selanjutnya baru dimulai, yaitu mewujudkan cita-cita menjadi ahli di bidang kuliner, busana, dan rias. Persaingan semakin ketat, wisudawan ditantang untuk dapat mengimplementasikan keahliannya dan melahirkan karya inovatif bagi kemaslahatan masyarakat.
"Salah satu prestasi membanggakan adalah busana rancangan mahasiswa AKS-AKK yang dikenakan oleh Puteri Indonesia Kepulauan Riau (Kepri) 2020 Adesti Apriani di malam grand final ajang Puteri Indonesia 2020, 6 Maret lalu, berhasil mengantarkannya meraih gelar Putri Indonesia Favorit Sosial Media Kepulauan Sumatera 2020 di kontes kecantikan paling akbar itu," imbuh Saraswati.
Menurut Saraswati, dunia sudah memasuki era disrupsi yang dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19. Ini mengubah banyak hal dalam kehidupan, baik itu cara berinteraksi maupun berkomunikasi. Dan, mempengaruhi banyak aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan pendidikan.
Sebelum mengikuti prosesi wisuda, diberikan pembekalan secara daring kepada 72 calon wisudawan, mengenai strategi berwirausaha di masa Pandemi Covid-19. Hadir Rudy Hadisuwarno yang memaparkan kiat-kiat sukses untuk mulai berwirausaha, memberikan motivasi, dan sekaligus cara jitu menangkap peluang usaha di masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan AKS-AKK Teti Kuswati SSos MM mengatakan, Founder PT Rudy Hadisuwarno ini adalah seorang penata rambut profesional, dan pemilik jaringan bisnis salon rambut dan kecantikan. Dia juga merupakan pengajar sekaligus pengelola jaringan lembaga pendidikan tata rambut dan wajah yang tersebar di seluruh Indonesia. Memiliki merk produk kosmetika rambut, dan penulis berbagai buku mengenai rambut.
Selanjutnya Teti Kuswati memberikan materi dan sosialisasi tentang penelusuran alumni atau tracer study, dan pengenalan tentang Organisasi Alumni, yaitu Ikatan Keluarga Alumni AKS-AKK Yogyakarta (IKA3YO).
(Yudha)