JOGJAGRID.COM : Warga di satu RW yang berada di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta akan diawasi dengan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 setelah pembatasan aktivitasnya selesai pada Kamis (3/12).
Upaya ini dilakukan karena selama ini masyarakat di sana selama ini kurang disiplin.
Camat Danurejan, Antariksa Agus mengatakan, pembatasan gerak warga yang dilakukan sejak satu minggu yang lalu akan selesai pada Kamis (3/12). “Kami sudah sepakat tetap tidak langsung dibuka secara normal. Tetapi harus pelan-pelan, artinya dibuka pelan-pelan tidak langsung dibuka bebas bergerak,” katanya saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (4/12).
Agus mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 dari tingkat RT sampai RW tetap melakukan pengawasan setelah Kamis (3/12). Supaya disiplin dalam prokes, seperti menghindari kerumunan, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dan tetap memakai masker.
“Dari RT sampai RW ada Satgas Covid-19 mengawasi. Selama ini sudah ditekankan tapi hanya warga kadang do ngeyel (tidak patuh). Kalau ada yang masih ngeyel, sanksi sosial diserahkan ke pengurus kampung setempat,” kata dia.
Agus berkata, pembatasan gerak warga karena munculnya klaster kasus Covid-19 tidak hanya lingkup satu RT saja. “Bukan satu RT, tapi satu RW yang dibatasi aktivitas sosialnya untuk memutus penyebaran Covid-19.
Dalam satu RW itu ada empat RT,” katanya.
Menurut Agus, pembatasan sosial itu seperti tidak boleh keluar rumah semisal arisan. “Kegiatan yang melibatkan banyak orang dihilangkan. Anak-anak tidak boleh bermain di depan rumah atau tempat umum. Mereka yang biasa bermain burung juga tidak diperkenankan dulu,” ucapnya.
Agus mengatakan, klaster Covid-19 di kampung tersebut awalnya muncul ada salah seorang warga yang sering pulang – pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Kemudian menularkan ke belasan anggota keluarganya. Setelah itu kembali menular ke enam orang tetangga. “Enam orang itu teman main burung salah satu anggota keluarga,” katanya.
Agus mengatakan mereka yang positif Covid-19 saat ini kondisinya sudah sembuh. Menurutnya mayoritas merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan hanya satu orang saja yang sempat dilakukan perawatan medis.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, semakin lama pandemi Covid-19 maka potensi sebarannya pun akan merata. Menurutnya, disiplin prokes merupakan satu-satunya pertahanan saat ini. “Itu satu-satunya pertahanan kita. Kita tidak bisa melakukan lebih dari itu,” ucapnya. (Fin)