JOGJAGRID.COM : Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menerapkan cara unik untuk memulai masa awal tahun ajaran baru 2020-2021 ketika masih berlangsungnya pandemi Covid-19.
"Untuk masa orientasi, pengenalan kampus oleh tiap fakultas digelar Rabu (16/9) secara daring tapi ada semacam sanksinya," ujar Dekan Fakuktas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta Irwandi 15 September 2020.
Sanksi yang dimaksud, ujar Irwandi, lebih berupa tugas. Bukan sanksi fisik seperti halnya ospek masa lalu. Tapi tugas yang bersifat hiburan agar kegiatan online dari pukul 08.00-17.00 WIB itu tak membosankan serta aman dari Covid-19.
"Kami tak akan membuat pengenalan kampus sebagai tahap awal perkuliahan ini dalam nuansa formal-serius, yang hanya meminta mahasiswa duduk menghadap layar tanpa aktivitas. Tapi membuatnya lebih gembira, teknologi oriented dan interaktif," ujar Irwandi.
Misalnya saja, saat pengenalan kampus secara online itu, jika ada mahasiswa melakukan pelanggaran saat kegiatan berlangsung, bisa diberi sanksi membuat suatu konten menggelitik di aplikasi populer, Tik-Tok.
Konten itu wajib diunggah di feed akun instagram mahasiswa bersangkutan dan hanya boleh dihapus jika sudah ditonton sedikitnya 500 kali. Tujuannya melatih mahasiswa tahan malu sambil mengenali aplikasi kekinian yang sudah wajib hukumnya bagi mereka yang mengambil kuliah di bidang itu.
Pembantu Dekan III Fakuktas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta Muhammad Fajar Apriyanto menambahkan, kegiatan pengenalan kampus secara daring yang dilangsungkan hampir sehari penuh itu juga akan dibuat dalam bentuk talk show interaktif.
Mahasiswa dilarang keluar masuk room saat kegiatan online itu. Background mahasiswa saat online juga diatur sekreatif mungkin. Kamera perangkat yang dipakai harus selalu menyala alias tidak boleh hanya menampilkan nama peserta saja.
"Saat sesi makan pun juga dilakukan bersama, dengan menu-menu yang sudah diatur bagi peserta, dan menu makan itu harus terlihat dari layar perangkat masing-masing," ujarnya.
Pembantu Dekan I Fakuktas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta Pamungkas Wahyu Setiyanto menambahkan dari kegiatan itu, mahasiswa diminta mengenali berbagai objek di rumahnya sendiri.
Sehingga saat kegiatan daring itu, mahasiswa bisa diminta pergi ke dapur rumahnya untuk sekedar mencari bumbu dapur tertentu seperti lengkuas, kemudian mengulas rasa bumbu dapur itu setelah sepuluh kali kunyahan ala seorang youtuber.
Dekan Fakuktas Seni Media Rekam ISI Yogya Irwandi menambahkan pihak kampus di masa pandemi ini tidak akan membuat mahasiswa keluyuran ke luar rumah atau membuat mereka mengeluarkan biaya hanya demi belanja atribut yang umumnya dilaksanakan saat orientasi mahasiswa baru.
Tugas yang diterapkan tetap patuh protokol kesehatan, menguji kepribadian dan kreativitas mahasiswa, serta melatih kepekaaan dengan kebiasaan belajar baru dari rumah.
"Semangat dari kegiatan ini intinya mengadopsi semangat merdeka belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan Nadiem Makariem," ujarnya. (San/Hen)