JOGJAGRID.COM : Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan semua sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di wilayahnya sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tahun depan.
Saat ini dari total 49 SMK negeri yang ada, sudah tiga sekolah yang ditetapkan pemerintah daerah DIY sebagai BLUD melalui surat keputusan atau SK Gubernur DIY.
Status menjadi BLUD digenjot untuk mengoptimalkan dan memperluas peran sekolah dalam mengatur, mengelola, dan merencanakan sendiri sumber keuangannya.
"Sekolah BLUD managemennya seperti BUMD, pendapatannya akan dikelola menjadi bagian dari perencanaan APB (anggaran pendapatan belanja) sekolah bersangkutan. Jadi SMK-SMK negeri akan mendapatkan pendapatan yang dikelola dan digunakan sendiri sesuai keperluannya," ujar Sekretaris Daerah Pemda DIY Kadarmanta Baskara Aji 29 September 2020.
Menyandang status BLUD dinilai tidak akan membebani sekolah seperti harus menambah fasilitas bangunan atau lainnya. Namun sebaliknya mendorong sekolah memaksimalkan yang dimiliki untuk mengoptimalisasi pelayanan.
Aji mengatakan saat ini sekolah yang berstatus BLUD di DIY antara lain SMKN 1 Sewon Kabupaten Bantul, SMK N 6 Kota Yogyakarta dan SMK 3 Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya dalam waktu dekat akan ada dua sekolah lagi yang menyandang status hukum sebagai BLUD.
Aji menuturkan sudah waktunya semua SMK negeri menjadi BLUD agar pengelolaan sekolah kejuruan menjadi lebih fleksibel dan mudah.
Meski cara pengelolaan hampir sama dengan BUMD, Aji menegaskan BLUD tidak sama dengan BUMD. Sebab BLUD orientasi utamanya pelayanan prima kepada masyarakat dalam hal ini para siswa. Tolak ukur BLUD sekolah yang berhasil adalah layanannya harus jauh lebih baik dari pada sebelum menyandang status itu.
“BLUD beda dengan BUMD yang punya target mencari pendapatan asli daerah (PAD). BLUD hanya mendorong optimalisasi pendapatan, tapi hasilnya dikembalikan untuk pelayanannya sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SMK Negeri 6 Yogyakarta, Wiwik Indriani mengatakan orientasi utama lulusan SMK yakni langsung bekerja dan berwirausaha.
Dengan menjadi BLUD ini, maka sekolah bisa segera mewujudkan diri menjadi enterpreneur school atau sekolah kewirausahaan. Apalagi dalam tiga tahun terakhir, pihaknya berhasil meningkatkan persentase wirausaha dari para lulusannya.
“Kami ingin lebih banyak mencetak calon wirausaha yang mandiri, apalagi di saat pandemi sekarang ini,” imbuhnya. (Nus/Wan)