JOGJAGRID.COM : Pembangunan fisik jalan tol ruas Yogya-Solo rencana akan direalisasikan pada bulan Agustus 2022. Adapun pembebasan dan pembayaran lahan cikal bakal tol akan dimulai pada Agustus 2021 dan ditargetkan selesai sebelum bulan tenggat pembangunan fisik.
Anggota Komisi B DPRD DIY RM. Sinarbiyat Nujanat, S.E
menyerukan agar pembangunan proyek jalan tol yang melintasi Yogya itu bisa menghidupi ekonomi masyarakar yang sudah ada. Jkan sebaliknya.
"Jangan sebaliknya adanya tol malah mematikan usaha ekonomi masyarakat sekitar yang selama ini sudah terbentuk. Proyek tol itu harus sejahterakan masyarakat, khususnya yang wilayahnya terdampak," kata Sinar Kamis (16/7/2020).
Sinar mengatakan pula adanya tol masuk Jogja itu harus disertai komitmen dengan kelompok ekonomi masyarakat lokal.
"Jangan sampai ada tol ekonomi lokal wilayah itu surut, harus benar benar dipersiapkan sejak sekarang," ujar Sinar Kamis (16/7/2020).
Anggota Fraksi Gerindra itu mengataka lebih bagus jika komitmen bahwa tol yang dibangun untuk pemberdayaan masyarakat itu dituangkan secara tertulis sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
"Butuh komitmen jelas bahwa proyek tol itu memang salah satunya untuk mensejahterakan masyarakat khususnya wilayah terdampak," ujarnya.
Sinar menuturkan, DPRD DIY sebagai bagian representasi masyarakat meminta soal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pengelola tol itu ke depannya.
"Jangan sampai proyek startegis ini saat sudah selesai dibangun nanti malah memberi dampak negatif ekonomi wilayah sekitar yang terdampak," ujarnya.
Pria yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Yogya itu mengatakan dengan adanya jalan tol itu, seharusnya aktivitas ekonomi warga yang sebelumnya sudah ada dan tumbuh di kawasan itu kian memberdayakan dan bisa naik kelas. Bukan malah menyurut akibat terdampak proyek tol.
"Misalnya saja sebelum ada proyek tol itu, ada banyak UMKM di situ, restoran, warung dan kegiatan ekonomi lain sudah bisa berjalan baik. Maka dengan adanya tol itu kegiatan ekonomi yang ada di sekitar situ diharapkan juga bisa tetap berjalan dan tambah mensejahterakan, bukan sebaliknya malah mematikan sektor ekonomi yang ada," ujar Sinar.
Sinar menyadari tak gampang menjaga dan mengawal visi keberpihakan pada masyarakat ketika sebuah proyek infrastruktur dibangun.
Cara pandang pemerintah dan akar rumput bisa saja berbeda. Namun sebagai legislator, pihaknya menyatakan akan terus mengawal dan memantau perkembangan kelanjutan proyek itu agar benar benar memberi dampak positif masyarakat DIY, khususnya wilayah yang terdampak pembangunan.
(Sen/W)