JOGJAGRID.COM: Pemerintah DI Yogyakarta terus menambah
jumlah laboratorium untuk menguji sampel pasien di masa pandemi Covid-19 ini
sehingga totalnya kini menjadi lima laboratorium.
Jika selama tiga bulan terakhir masa pandemi ini pengujian
sampel banyak dilakukan di tiga laboratorium yakni Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, RSUP Dr Sardjito, dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas
Gadjah Mada (UGM).
Namun, sudah selama dua
pekan terakhir Yogya tampak mengerahkan dua laboratorium tambahan.
Yakni laboratorium Balai Besar Veteriner (BB Vet) Wates,
di Kabupaten Kulon Progo yang mulai beroperasi sejak 29 Mei 2020 lalu dan
terbaru laboratorium Rumah Sakit Harjolukito yang mulai beroperasi awal Juni
2020.
“Pengujian sampel Covid-19 hari ini di DIY sudah melibatkan
lima laboratorium itu,” ujar juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY,
Berty Murtiningsih Kamis 18 Juni 2020.
Pengoperasian lebih banyak laboratorium penguji
sampel Covid itu membuat kinerja lebih cepat atas sampel yang masuk. Misalnya sampel swab dari Kabupaten Kulon Progo
sudah tidak lagi dikirim ke BBTKLPP Yogyakarta yang ada di Kabupaten Bantul. Tetapi
bisa langsung ke BBVet Wates yang ada dalam satu wilayah kabupaten.
Hasil dari uji sampel lima laboratorium DIY itu hari
Kamis 18 Juni 2020 ini mengumumkan tidak adanya penambahan kasus positif Covid-19
baru di DIY.
Berty menyatakan hasil itu diperoleh dari
pemeriksaan 114 sampel masuk dan 69 orang yang diperiksa.
Sehingga kasus terkonfirmasi positif covid 19 di DIY
secara komulatif tetap 276 kasus. Di mana kasus sembuh 219 kasus dan meninggal
dunia 8 orang.
Berty menuturkan relatif sedikitnya jumlah sampel diperiksa
karena yang masuk ke laboratorium memang sedikit jumlahnya. Bukan karena adanya kendala saat pengambilan
swab.
Sedangkan terkait jumlah pasien dalam pengawasan
(PDP) DIY yang masih proses uji laboratorium relatif banyak -yakni 160 orang-
menurut Berty tak berhubungan dengan sedikitnya sampel yang diperiksa di
laboratorium.
“Jumlah PDP di rumah sakit dalam pengambilan sampel
memerlukan proses, sedangkan sampel yang diambil juga tidak hanya sekali,”
ujarnya.
Sehingga, ujar Berty, PDP yang sudah bisa diambil
swab, masih akan menunggu hasil sekitar 1 sampai 2 hari paling cepat. Sementara
itu jumlah tambahan PDP terus masuk tercatat.
Dari total PDP di DIY sebanyak 1761 orang, yang
masih dalam perawatan ada 93 orang. Di
mana dari PDP itu yang masih proses diuji laboratorium sampelnya ada 160 orang,
di mana 27 orang yang diuji sudah meninggal dunia. (Iwan Setiawan)