JOGJAGRID.COM : Pemerintah Kota Yogyakarta mengakui sejak penerapan prosedur pencegahan Covid-19 secara ketat, kunjungan di kawasan Malioboro menjadi sangat minim seolah kembali seperti masa awal pandemi merebak.
"Rata-rata pengunjung Malioboro per hari masih 500-600 orang selama masa transisi prosedur baru (protokol Covid)," ujar Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi Senin 22 Juni 2020.
Heroe mengatakan sekilas memang warga yang melintas Malioboro khususnya saat malam memang banyak. Namun yang sampai turun jalan jalan di kawasan pedestriannya sangat sedikit.
Prosedur ketat memasuki Malioboro yang diterapkan Pemkot Yogya sendiri meliputi pemindaian barcode saat masuk, pengukuran suhu tubuh, kewajiban masker, sampai pengaturan akses pejalan kaki. Prosedur itu mulai dijalankan sejak 11 Juni 2020 lalu demi mencegah penularan.
Selain itu, ujar Heroe, Malioboro juga sudah menerapkan pembagian kawasan menjadi 5 zona untuk memudahkan pengawasan pengunjung melalui mekanisme mengatur alur atau aliran orang dalam satu zona.
"Jadi satu zona di Malioboro dalam satu waktu dibatasi hanya 500 orang, hitungannya bukan per jam atau per hari, " ujarnya.
Tak hanya itu, Malioboro juga menerapkan pengaturan tempat duduk dan berdiri bagi wisatawan.
Heroe mengatakan di masa depan pasca pandemi ini, hanya area atau kawasan yang bisa memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan dalam menerapkan protokol kesehatan adalah yang akan banyak dikunjungi.
"Orang akan datang ke pertokoan, pasar, rumah makan dan pedagang yang bisa memberi jaminan keamanan dan kenyamanan itu. Begitu pula orang akan datang ke destinasi wisata, itu harus diciptakan dan dikondisikan," katanya.
Heroe mengatakan pemkot Yogya masih memaklumi minimnya kunjungan itu karena masih dalam masa pendemi. Ia melihat masyarakat memang masih belum banyak melakukan aktifitas ke publik.
Pemkot Yogya menilai prosedur ketat yang dilakukan di Malioboro menjadi upaya meyakinkan publik bahwa di kawasan itu sudah dilakukan protokol covid 19 secara maksimal. Sehingga siapapun yang datang merasa aman dan nyaman.
"Kalau ingin Malioboro cepat pulih, ingin Yogya cepat normal, ya ciptakan rasa aman dan nyaman dengan patuh protokol," ujarnya.
(GRT/YND)