JOGJAGRID. COM : Melihat perkembangan penanganan Pandemi Covid -19 serta menghadapi normal baru, BPBD DIY meluncurkan program Desa/Kalurahan Tangguh Covid – 19 (Destakavid). Program tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat hingga level terbawah agar bisa bersama-sama memerangi penyebaran Covid – 19 di DIY.
Program Destakavid DIY ini diluncurkan pertama kali di Kota Yogyakarta, awal pekan ini di Kantor BPBD DIY, Yogyakarta. Nantinya, program tersebut juga akan dicanangkan di seluruh kabupaten di DIY oleh BPBD DIY. Program ini melibatkan BPBD Kota/Kabupaten, Korem, Polda, Dinkes, Kodim, Gugus Tugas Pennaggulangan Covid -19, Binmas, Camat, Lurah, RW, serta RT dimasing-masing tempat.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Biworo Yuswantono, M.Si pada peluncuran program tersebut mengungkapkan, kesiapan masyarakat serta kesadaran mereka dalam melakukan pencegahan penularan Covid -19 menjadi modal utama untuk memulai normal baru. Saat ini, mau tidak mau, untuk membangkitkan kondisi DIY yang sempat terpuruk, menerapkan normal baru emmang tidak bisa dihindari.
Meskipun sesuai arahan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, DIY tidak perlu terburu-buru menerapkan normal baru, namun bukan berarti tidak akan diterapkan. Apabila normal baru tidak diterapkan, maka DIY tidak akan bisa bangkit seperti yang diharapkan masyarakat.
“Beliau (Gubernur DIY) memang tidak ingin tergesa-gesa menerapkan normal baru, namun bukan berarti tanpa persiapan dan santai-santai. Kita tetap upayakan untuk bisa segera menyongsong new normal. Destakavid ini adalah salah satu upaya kita menyiapkan masyarakat menghadapi new normal,” jelas Biworo.
Melihat perkembangan saat ini yang cenderung menurun, tidak menutup kemungkinan kalau DIY bisa segera menerapkan normal baru. Namun tentu tidak bisa serta merta diterapkan apabila masyarakat belum siap. Yang terpenting menurut Biworo, persiapan-persiapan yang dilakukan matang dan benar-benar sadar terhadap melaksanaan protokol kesehatan. Salah satu upayanya adalah Destakavid ini.
“Pemberdayaan masyarakat desa sangat diperlukan dalam pencegahan Covid -19. Tugas-tugas pencegahan menjadi tanggung jawab semua orang. Kita fungsikan RT/RW yang paling dekat dengan masyarakat untuk bisa langsung memantau. Kita juga fungsikan tokoh agama, bhabinkamtibnas, serta kader kesehatan,” ungkap Biworo.
Biworo berharap dengan adanya program ini mampu benar-benar menyiapkan masyarakat menyongsong normal baru. Dengan begitu DIY bisa segera bangkit baik dari segi ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, pendidikan dan seluruh aspek terkait. (Jan)