JOGJAGRID.COM : Berburu Land Rover seri 1 yang dirilis kurun waktu 1948-1950 dalam bentuk utuhan dan orisinil, bisa dikatakan seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Driver pribadi Raja Keraton yang juga Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Budhi Santoso, merasakan sulitnya mencari item terlangka Land Rover itu pasca menjual seri 1 miliknya sendiri seharga hampir Rp 500 juta pada kurun 2018 lalu.
"Sempat ada yang menjual seri 1 itu berbentuk bagoran atau potongan yang dimasukkan karung-karung, harganya Rp 200 juta," ujar Budhi 7 Juni 2020.
Padahal dengan uang Rp.200 juta itu sekarang, orang sudah bisa mendapatkan mobil baru. Seperti salah satunya Honda Brio terbaru
Dalam karung-karung itu, bagian Land Rover seri 1 dipilah. Ada bagian chassis sendiri, grill, mesin, kaki-kaki dan lainnya. Siapapun yang membeli tinggal merakitnya sendiri menjadi bentuk mobil utuh.
"Kalau beli bentuk utuh seri 1 sekarang sudah jarang sekali ada," ujar Budhi yang merupakan salah satu pendiri dan sesepuh komunitas Jogjakarta Land Rover Community (JLRC) itu.
Budhi pun, pasca menjual seri 1 nya kepada seorang kolektor mobil tua di Bogor, akhirnya memilih menggantinya dengan membeli seri Land Rover Defender rilisan tahun 1992 yang harganya hampir setara harga jual seri 1 nya.
Selama menggunakan seri 1 sejak tahun 1994, Budhi mengatakan sudah seringkali membawanya touring ke berbagai wilayah di pulau Jawa. Seperti ke kawasan Sentul juga Jakarta.
"Walau masih orisinil dan tak ada modifikasi, seri 1 itu diajak perjalanan jauh tak pernah rewel," ujar Budhi.
Seri 1 Land Rover sendiri oleh kalangan pecinta mobil lansiran Inggris dijuluki mobil panci. Sebab menggunakan bahan alumunium yang ketika mesinnya panas, pengendara di dalam juga merasakan panas dari bodi mobil itu.
"Seperti direbus dalam panci kalau naik seri 1 itu," ujar Dede Baskoro, Ketua Umum JLRC.
Sehingga, ketika ada orang berniat membeli atau memiliki seri seri tua Land Rover seperti seri satu atau seri 2 itu, Dede kerap bertanya iseng, "Mentalmu sudah kuat belum kok mau punya Land Rover tua?" ujarnya terkekeh.
Dede menuturkan selain Land Rover seri 1 dan 2 yang jadi buruan kolektor, ada pula Land Rover buatan Brazil yang melegenda dan banyak dicari. Yakni Land Rover Santana yang merupakan kelompok seri 3.
Selain itu juga ada seri 2 dan 3 rilisan Australia yang di masa lalu dipesan khusus untuk militer Australia. Bukan lagi untuk kebutuhan mengangkut komoditas pertanian seperti peruntukan seri 1.
Yang membedakan Land Rover seri 1 dan 2 juga 3 ini cukup mudah. Karena seri 3 posisi lampu depannya sudah bergeser ke pinggir bodi, tak lagi di tengah seperti seri 1 dan 2.
"Tidak bisa bicara harga pasaran kalau untuk seri 1,2, dan 3. Suka suka pemilik mau beri harga, wong barangnya langka," ujarnya.
Dede mencontohkan, seri 2 lansiran 1964 miliknya diperoleh hanya dengan harga Rp.17 juta belasan tahun silam. Namun saat ditawarkan di atas Rp 50 juta saat ini, yang berminat pada seri 2 itu menurut Dede sudah mengantre.
"Land rover tua dicari karena faktor mesinnya yang kuat sekali, bahkan oli dan air habis masih jalan lancar. Memang mobil edan," ujarnya.
(Fui/Gan)