JOGJAGRID.COM : Masa sepi kunjungan wisatawan akibat dampak wabah Corona dimanfaafkan pengelola wisata Tebing Breksi di Yogyakarta untuk berbenah.
Destinasi yang ada di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman itu sejak tutup mulai 26 Maret 2020 terus menata ulang sejumlah fasilitasnya secara bergotong royong agar langsung siap dikunjungi wisatawan begitu pandemi dinyatakan berakhir.
Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi Kholik Widiyanto mengatakan perbaikan dan pengembangan fasilitas meliputi seperti pembuatan talud, penataan area parkir, pendirian pendopo kesenian, juga pendirian musala di kebun buah Breksi.
Tak hanya itu, berbagai ornamen batu di destinasi itu juga dipoles ulang, dan dibersihkan sehingga kembali nyaman dipandang. Para operator jip wisata breksi tak ketinggalan juga turut berbenah seperti merawat kendaraannya agar tetap aman dan layak pakai saat beroperasi kembali.
“ Pengunjung Breksi saat hari normal kan sangat banyak, tapi fasilitas masih kurang. Jadi selama masa pandemi ini kami siapkan semua agar saat dibuka lagi nanti wisatawan lebih nyaman," ujar Kholik Rabu 22 April 2020.
Kholik mengatakan jumlah kunjungan untuk hari-hari biasa sudah mencapai ribuan orang. Bahkan sempat mencapai 18 ribu orang pada saat libur Imlek Februari 2020 lalu.
Tak hanya pembenahan fisik dan pendukungnya. Pemberian layanan dalam upaya mewujudkan higienitas di kawasan itu juga digarap.
Seperti penyediaan tempat cuci tangan dan handsanitizer di 30 titik serta menyemprot berkala area itu dengan disinfektan.
Kholik menuturkan sejak berhenti beroperasi akhir Maret lalu sumber daya yang tetap bekerja hanya kalangan pengelola saja yang jumlahnya 120 orang. Sedangkan sebanyak 284 orang tenaga kerja di rumahkan sementara karena tidak ada pemasukan sama sekali di destinasi itu.
Bidang Marketing Tebing Breksi, Chiprianus Tugiyanto alias Antok menambahkan pihaknya tengah menyiapkan strategi untuk menarik wisatawan ketika masa pandemi Covid-19 berakhir. Yakni dengan mengemas lebih menarik lagi potensi kulinernya.
“Yang kami kemas ulang bukan menu kulinernya, tapi cara penyajiannya dengan cara menata ulang tata ruang Tebing Breksi yang luas," ujarnya.
-Jonathan W-
Advertisement
