Pasien Berbohong, 53 Tenaga Medis RS Sardjito Jalani Tes Swab Corona
Pasien Berbohong, 53 Tenaga Medis RS Sardjito Jalani Tes Swab Corona

Pasien Berbohong, 53 Tenaga Medis RS Sardjito Jalani Tes Swab Corona



JOGJAGRID.COM: Sebanyak 53 tenaga medis di RS Sardjito harus dites swab massal menyusul antisipasi penularan virus corona karena pasien yang tak jujur.

Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan mengaku tes massal telah digelar pada 27-28 April 2020.

"Ada salah satu pasien yang awalnya menjalani rawat inap non Covid-19, ternyata ada riwayat kontak langsung dengan pasien positif, dan tak berterus-terang ke pihak RS," ungkap Banu dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (30/4).

Banu menjelaskan, 53 orang yang terdiri dari dokter, perawat, pramu husada, hingga cleaning service itu tidak termasuk dalam tim yang secara langsung menangani pasien khusus Covid-19.

Dari hasil tes swab massal itu, Banu menyebut, 41 orang dinyatakan negatif, dan sisanya masih menunggu hasil lab.
Banu menceritakan, peristiwa bermula ketika seorang pasien perempuan menjalani rawat inap di RSUP Dr Sardjito, dengan keluhan sakit bawaan non Covid-19. Selama perawatan di RS, ia ditunggui suaminya.

"Petugas tim medis sebenarnya telah melakukan rapid tes terhadap pasien dan hasilnya negatif," kata Banu.

Namun belakangan diketahui dari anak pasien bahwa ayahnya yang selama ini menunggui ibunya di RS, ternyata masuk ke salah satu rumah sakit di Sleman, dengan hasil rapid dan swab positif. Dari hasil penelusuran, suami pasien sempat satu mobil dengan pasien positif sebelumnya di DIY.

"Selanjutnya, dilakukan rapid tes kedua terhadap pasien kami, dengan hasil reaktif," imbuhnya.

Berdasarkan hasil reaktif tersebut, pihaknya kemudian melakukan tes swab pada pasien, dan dinyatakan positif pada 23 April 2020 sehingga langsung dipindahkan ke ruang perawatan isolasi Covid-19.

"Selanjutnya, kami rencanakan swab kedua sampai hasil negatif," tegasnya

Pihaknya mengimbau masyarakat tak memberikan stigma negatif terhadap penderita Covid-19 sehingga memunculkan ketidakjujuran saat mereka berobat ke RS. Pihaknya juga meminta, agar setiap pasien yang akan berobat di RSUP Dr.Sardjito dapat menyampaikan kondisinya secara terus terang kepada petugas medis.

"Stigma negatif bagi penderita Covid-19 itu akan memperburuk kondisi penanganan Covid secara komprehensif," tegasnya.

(Cox/Bin)

Advertisement banner

Baca juga:

Admin
Silakan ikuti kami di media sosial berikut.