Dhian mengatakan belum lama ini ia secara pribadi pun melakukan penyaluran bantuan kepada warga terdampak di sejumlah kecamatanseperti Kecamatan Gondomanan, Wirobrajan, Ngampilan, dan Pakualaman.
Bantuan yang diberikan berupa paket sembako berisi bahan makanan, seperti beras, gula pasir, dan mie."Secara pribadi kami menyalurkan sekitar 100 paket bantuan itu ke beberapa wilayah. Mereka yang mendapatkannya yang benar-benar terdampak wabah Covid-19. Rata-rata guru harian,” ujar Dhian Kamis (30/4).
Aksi penyaluran sembako kepada mereka yang terdampak wabah Covid-19 itu juga dilatarbelakangi keprihatinan karena bantuan dari pemerintah belum juga turun.
“Masyarakat Kota Yogyakarta sebenarnya sudah mengeluh mengenai lambatnya Pemerintah Kota dalam merealisasi bantuan-bantuan,” katanya.
Menurut Dhian, kalangan legislatif sebenarnya sudah mendorong eksekutif untuk segera bertindak. Dari informasi yang didapatkan diketahui lambatnya penyaluran bantuan ini karena data dari kabupaten dan kota belum siap diberikan ke tingkat Pemda DIY.Bahkan untuk Kota Yogyakarta belum lama ini ada perubahan data lagi. Yakni dari yang sebelumnya sekitar 10.400 penerima bantuan menjadi kisaran 53 ribu orang. “Data ini pun tidak tersampaikan ke kami selaku tugas fungsi pengawasan,” kata Dhian.
Dhian juga masih mencermati mengenai keterlibatan legislatif dalam penanganan wabah Covid-19 di KotaYogyakarta. Sebab anggaran dari DPRD Kota Yogya juga telah dipotong sebesar Rp8,3 miliar untuk menanganai Corona ini.
"Fungsi pengawasan kami jalankan agar bantuan ini benar benar tepat sasaran," ujarnya. (Dfx/Sin)