JOGJAGRID.ID : Perhelatan
pameran mebel internasional, Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia atau disingkat JIFFINA 2020 bakal digelar 14-17 Maret 2020 mendatang di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan pada perhelatan yang mendatangkan calon pembeli potensial berbagai negara itu, ia meminta para perajin dan pelaku usaha menyiapkan produk ramah lingkungan sebagai nilai jual.
“Saya berharap, sebanyak mungkin kriteria untuk produk ramah lingkungan diterapkan. Saya khawatir kita akan lebih jauh ketinggalan dari produk serupa Vietnam yang menjadi kompetitor utama mebel Indonesia,” ujar Sultan 19 Januari 2020.
Sultan merujuk pada enam karakteristik produk karya mebel ramah lingkungan. Mulai penggunaan kayu bersertifikat, bahan yang mudah dibongkar dan daun ulang, tahan lama dan mudah diperbaiki, berbahan insersi logam dan plastik daur ulang, bahan kayu reklamasi dan memakai bahan bambu.
Meski menggunakan sifat ramah lingkungan sebagai daya tarik, Sultan meminta pelaku industri mebel dan kerajinan tetap fokus pada keunikan produk yang memiliki nilai lebih dibanding produk sejenis.
"Jika hanya berpatokan dengan harga jual murah, tentu akan kalah saing dengan invasi produk dari negara lain yang lebih murah dan berkualitas," ujarnya.
Menghadapi perubahan, Sultan mengingatkan pengrajin mebel merespon segala kesempatan yang ada di pasar. Selain itu juga mampu mengembangkan kreatifitas untuk menciptakan produk lokal yang unggul.
"Untuk itu, perlu diterapkan konsep technovation, yaitu inovasi teknologi, technopreneurship dan teknologi menejemen dan pemasaran," kata Sultan.
“Tanpa dukungan manajemen profesional, seringkali produk yang dihasilkan gagal dalam tahap komersialisasi di pasar meskipun produk kita unik. Pasar global menuntut standar pelayanan dan mutu,” Sultan menambahkan.
Sultan menuturkan penyelenggaraan event ini pun harus mampu berkontribusi, baik dalam volume, jumlah devisa, maupun value bagi ekspor Indonesia, khususnya Jawa-Bali.
Ketua Komite JIFFINA 2020, Endro Wardoyo, mengatakan peserta pameran JIFFINA tahun 2020 ini diikuti lebih dari 300 perusahaan mebel dan kerajinan tanah air.
Dari jumlah itu, 50 persen perusahaan asal Yogyakarta, sisanya berasal dari daerah-daerah di Jawa dan Bali.
Endro menuturkan lewat JIFFINA 2020, pihaknya menargetkan transaksi bisa tembus US$80juta.
Sedangkan untuk para buyer, ditargetkan bisa melampaui capaian ajang tahun lalu yang jumlahnya mencapai 1.030 buyer dari 65 negara.
Ketua Forum Jiffina Jawa-Bali sekaligus Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY, Timbul Raharjo, mengatakan terbukanya pasar Asia mengakibatkan perubahan tren pasar mebel.
"Pameran ini dibuat untuk juga mengantisipasi perubahan tren itu," ujarnya.
Menurutnya pameran itu akan menampung kreatifitas para pengrajin untuk bisa membuka dan mengembangkan peluang pasar sehingga kemungkinan eksport meningkat. (Sat)