JOGJAGRID.COM : Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Maulid Baginda Nabi Muhammad yang diselenggarakan di nDalem Habib Hilal Alaidid Yogyakarta yang digelar Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY Minggu petang (24/11)
Dalam kegiatan itu hadir pula sejumlah tokoh seperti Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024 Ahmad Muzani, puteri mantan presiden RI ke-4 almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Memulai pidatonya, Ma'ruf Amin bersyukur akhirnya bisa kembali bersilaturahim dengan para ulama dan kyai serta masyarakat Yogyakarta melalui momen peringatan Maulid itu.
Maruf lantas menyinggung esensi penting peringatan Maulid kali ini.
"Kita perlu mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah sebagai tokoh perubahan. Perubahan yang dilakukan Rasulullah perubahan yang luar biasa," ujar Maruf.
Maruf menuturkan yang perlu diikuti dari Rasullulah Nabi Muhammad SAW terutama karena keberhasilannya mengubah masyarakat jahiliyah atau masyarakat yang semula tidak tahu mana yang baik dan mungkar. Menjadi masyarakat yang tak sekedar tahu, tapi juga mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang mungkar.
"Rasulullah berhasil membangun tataman masyarakat yang baik dan membuang yang mungkar. Ini satu perubahan yang luar biasa dari tidak tahu menjadi tahu menjadi mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang buruk," ujarnya.
Rasullulah, ujar Maruf, berhasil pula melakukan perubahan luar biasa itu dalam waktu yang super cepat hanya dalam 23 tahun.
"Perubahan yang luar biasa yang kemudian dilanjutkan oleh para ulama oleh karena itu ulama juga harus menjadi tokoh perubahan. Selain ulama itu punya tugas menyiapkan orang-orang yang paham agama untuk melakukan yang generasi yang melanjutkan tapi juga para ulama harus melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik sekarang ini,"katanya. ( Suryani)
Dalam kegiatan itu hadir pula sejumlah tokoh seperti Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024 Ahmad Muzani, puteri mantan presiden RI ke-4 almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Memulai pidatonya, Ma'ruf Amin bersyukur akhirnya bisa kembali bersilaturahim dengan para ulama dan kyai serta masyarakat Yogyakarta melalui momen peringatan Maulid itu.
Maruf lantas menyinggung esensi penting peringatan Maulid kali ini.
"Kita perlu mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah sebagai tokoh perubahan. Perubahan yang dilakukan Rasulullah perubahan yang luar biasa," ujar Maruf.
Maruf menuturkan yang perlu diikuti dari Rasullulah Nabi Muhammad SAW terutama karena keberhasilannya mengubah masyarakat jahiliyah atau masyarakat yang semula tidak tahu mana yang baik dan mungkar. Menjadi masyarakat yang tak sekedar tahu, tapi juga mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang mungkar.
"Rasulullah berhasil membangun tataman masyarakat yang baik dan membuang yang mungkar. Ini satu perubahan yang luar biasa dari tidak tahu menjadi tahu menjadi mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang buruk," ujarnya.
Rasullulah, ujar Maruf, berhasil pula melakukan perubahan luar biasa itu dalam waktu yang super cepat hanya dalam 23 tahun.
"Perubahan yang luar biasa yang kemudian dilanjutkan oleh para ulama oleh karena itu ulama juga harus menjadi tokoh perubahan. Selain ulama itu punya tugas menyiapkan orang-orang yang paham agama untuk melakukan yang generasi yang melanjutkan tapi juga para ulama harus melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik sekarang ini,"katanya. ( Suryani)