JOGJAGRID.COM : Belasan petani binaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta mengikuti pelatihan pengolahan pupuk di Gembira Loka Zoo (GL Zoo) Yogyakarta, Senin (25/11). Para petani dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Sodong Makmur, Paliyan, Gunungkidul ini mengikuti pelatihan singkat, dipandu oleh Kabag Edukasi GL Zoo, Muh Fazir Safrudrudin.
Pelatihan dibuka oleh Kepala Balai KSDA Yogyakarta Muh Wahyudi SP, MSc, dihadiri Dirut GL Zoo KMT A. Tirtodiprojo, Manajer Administrasi Suharyadi dan Manajer Pemasaran Yosi Hermawan, serta Ka Resort BKSDA Yogyakarta Purwanto.
Kepala Balai KSDA Muh Wahyudi menjelaskan, pelatihan pembuatan pupuk organik dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat Desa Karangasem A, yang tinggal di kawasan Suaka Margasatwa Paiyan. Kelompok tani ini disebutnya sedang bersemangat budidaya tanaman hortikultura, seperti cabai, sawi terong dan lainnya. Untuk budidaya hortikultura tersebut mereka mengaku kekurangan pupuk dan terkendala ketersediaan air untuk pengembangan hortikultura.
Balai KSDA sepakat membantu pembuatan pupuk kerjasama dengan Gembira Loka, termasuk memenuhi kebutuhan para petani untuk membangun sumur bor, demi peningkatan pertanian dan kesejahteraan mereka. “Masyarakat berjanji akan turut menjaga kawasan suaka margasatwa, dengan tidak menebangi pohon di kawasan tersebut. Mari kita jaga hutan, tidak lagi ada penebangan tanaman hutan,” ajak Wahyudi penuh harap.
Dirut GL Zoo KMT A.Tirtodiprojo mengakui semula kotoran gajah dari delapan gajah koleksinya hanya dibuang. Namun belakangan berhasil diolah menjadi pupuk organik dinamai “Lethong Liman”. Dan hasilnya bermanfaan bagi tumbuh-tumbuhan. (Cak)
Pelatihan dibuka oleh Kepala Balai KSDA Yogyakarta Muh Wahyudi SP, MSc, dihadiri Dirut GL Zoo KMT A. Tirtodiprojo, Manajer Administrasi Suharyadi dan Manajer Pemasaran Yosi Hermawan, serta Ka Resort BKSDA Yogyakarta Purwanto.
Kepala Balai KSDA Muh Wahyudi menjelaskan, pelatihan pembuatan pupuk organik dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat Desa Karangasem A, yang tinggal di kawasan Suaka Margasatwa Paiyan. Kelompok tani ini disebutnya sedang bersemangat budidaya tanaman hortikultura, seperti cabai, sawi terong dan lainnya. Untuk budidaya hortikultura tersebut mereka mengaku kekurangan pupuk dan terkendala ketersediaan air untuk pengembangan hortikultura.
Balai KSDA sepakat membantu pembuatan pupuk kerjasama dengan Gembira Loka, termasuk memenuhi kebutuhan para petani untuk membangun sumur bor, demi peningkatan pertanian dan kesejahteraan mereka. “Masyarakat berjanji akan turut menjaga kawasan suaka margasatwa, dengan tidak menebangi pohon di kawasan tersebut. Mari kita jaga hutan, tidak lagi ada penebangan tanaman hutan,” ajak Wahyudi penuh harap.
Dirut GL Zoo KMT A.Tirtodiprojo mengakui semula kotoran gajah dari delapan gajah koleksinya hanya dibuang. Namun belakangan berhasil diolah menjadi pupuk organik dinamai “Lethong Liman”. Dan hasilnya bermanfaan bagi tumbuh-tumbuhan. (Cak)