Mereka adalah Bupati Merangin Jambi Al Haris, Walikota Pontianak Kalimantan Barat Edi Rusdi Kamtono, Bupati Sleman Sri Purnomo dan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Purwadi.
Penghargaan dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI Pusat) itu diserahkan langsung Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang juga Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu (2/11/2019), di nDalem Joyokusuman Keraton Yogyakarta.
Para pimpinan daerah tersebut dinilai selama ini berjasa memberikan sumbangsih sangat berarti bagi pengembangan kebudayaan di daerahnya masing-masing.
Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono misalnya pada peringatan hari jadi ke-248 kota itu 23 Oktober 2019 memecahkan Rekor Muri Pergelaran Tari Jepin dibawakan 6.000 Penari Berbaju Kurung Terbanyak.
Bupati Merangin Jambi Al Haris pada acara itu juga membawa tim kesenian dari daerahnya dipentaskan di hadapan tamu undangan.
Sedangkan Heroe Purwadi dan Sri Purnomo dinilai memiliki kontribusi yang tidak sedikit bagi pengembangan kebudayaan di daerah yang dipimpinnya.
“Penghargaan ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan kearifan lokal di masyarakat, pariwisata dan budaya,” ujar Totok Sudarwoto, Ketua LKNI Pusat.
Tampak hadir pula GBKRAy Paku Alam X, para seniman dan budayawan, akademisi, jajaran Forkompimda DIY, perwakilan ormas, pemuda dan media massa.
GKR Hemas mengatakan penghargaan kebudayaan Nugraha Satya Bhakti Budaya itu dinilai sangat penting guna mendorong para kepala daerah kian konsisten melestarikan tradisi lokalnya.
Bagaimana pun, tutur GKR Hemas, untuk membangun masa depan tidak bisa begitu saja meninggalkan masa lalu, termasuk kearifan lokal maupun seni dan budaya yang diwariskan oleh para pendahulu.
Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X yang diwakili Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan, Tri Mulyono selain mengapresiasi penghargaan itu juga menyampaikan pentingnya generasi sekarang ini meresapi nilai-nilai luhur supaya dapat melekat erat di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Satu rangkaian dengan acara itu digelar Sarasehan Kebangsaan Pancasila sebagai Jatidiri & Pemersatu Bangsa dengan tiga pembicara yaitu Ari Sujito (Sosiolog Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), Djoko Dwiyanto (Ketua Dewan Kebudayaan DIY) dan Ranggabumi Nuswantoro (Ketua Prodi llmu Komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta).
(Ridho Hidayat)
Advertisement
