JOGJAGRID.COM : Ribuan pendekar dari berbagai perguruan pencak silat se-Indonesia bakal bertarung unjuk kebolehan di Gedung Olahraga Amongrogo Kota Yogyakarta mulai 22-23 Oktober 2019.
Mereka mengikuti ajang kompetisi bertajuk ' Yogyakarta Championship 6' yang terbagi dalam beberapa kelas.
Ketua panitia turnamen itu, Romy Ardiansyah mengatakan, terdapat 3.170 atlet dari perguruan pencak silat dan sekolah yang ada di Indonesia turut dalam ajang itu. Turnamen ini menyediakan delapan gelanggang dengan 82 wasit dan diikuti 409 kontingen.
"Kategori pertandingan ada usia dini sampai delapan tahun, SD dari 8 sampai 12 tahun, pra remaja setingkat SMP, remaja setingkat SMA, dan yang ditandingkan mulai dari tanding atau fight dan jurus atau seni," katanya Selasa 22 Oktober 2019.
Menurutnya, ajang kompetisi bagi usia dini dapat menjadi motivasi dan ajang melatih keberanian. Untuk pra remaja, ajang seperti ini dapat memunculkan bibit-bibit atlet nasional masa depan Pesilat Indonesia.
Pihaknya secara kontinyu mengelar kompetisi ini dua kali dalam setahun.
"Kompetisi ini digelar setahun dua kali, pada bulan Maret dan Oktober. Antusiasmenya luar biasa. Bulan Maret lalu peserta mencapai 2.500-an, kalau bulan Oktober ini 3.000-an lebih," kata Romy.
Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Deputi bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Aris Subiyono
yang turut membuka gelaran itu mengatakan mayoritas peserta ajang itu baru mengikuti kejuaraan kali ini.
"Regenerasi ini penting karena kemarin di Asean Games dari 31 emas yang diperoleh 14 diantaranya dari pencak silat. Harapanya mereka ini nanti menjadi penerus prestasi," kata Aris.
Aris mengatakan pencak silat merupakan warisan kepribadian budaya bangsa yang mengandung banyak unsur pembelajaran.
"Pencak silat ini sebagai salah satu sarana yang bisa digunakan untuk melatih kepercayaan diri dan kecerdasan anak secara menyeluruh, bukan hanya fisik, tapi juga mental, bahkan spiritual," katanya.
Menurutnya dalam pencak silat, dilatih banyak hal. Mulai dari adu tanding, jurus-jurus, senam massal, daya tahan fisik, bahkan dilatih tentang kepemimpinan dan spiritual dalam latihan. (Ria)
Mereka mengikuti ajang kompetisi bertajuk ' Yogyakarta Championship 6' yang terbagi dalam beberapa kelas.
Ketua panitia turnamen itu, Romy Ardiansyah mengatakan, terdapat 3.170 atlet dari perguruan pencak silat dan sekolah yang ada di Indonesia turut dalam ajang itu. Turnamen ini menyediakan delapan gelanggang dengan 82 wasit dan diikuti 409 kontingen.
"Kategori pertandingan ada usia dini sampai delapan tahun, SD dari 8 sampai 12 tahun, pra remaja setingkat SMP, remaja setingkat SMA, dan yang ditandingkan mulai dari tanding atau fight dan jurus atau seni," katanya Selasa 22 Oktober 2019.
Menurutnya, ajang kompetisi bagi usia dini dapat menjadi motivasi dan ajang melatih keberanian. Untuk pra remaja, ajang seperti ini dapat memunculkan bibit-bibit atlet nasional masa depan Pesilat Indonesia.
Pihaknya secara kontinyu mengelar kompetisi ini dua kali dalam setahun.
"Kompetisi ini digelar setahun dua kali, pada bulan Maret dan Oktober. Antusiasmenya luar biasa. Bulan Maret lalu peserta mencapai 2.500-an, kalau bulan Oktober ini 3.000-an lebih," kata Romy.
Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Deputi bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Aris Subiyono
yang turut membuka gelaran itu mengatakan mayoritas peserta ajang itu baru mengikuti kejuaraan kali ini.
"Regenerasi ini penting karena kemarin di Asean Games dari 31 emas yang diperoleh 14 diantaranya dari pencak silat. Harapanya mereka ini nanti menjadi penerus prestasi," kata Aris.
Aris mengatakan pencak silat merupakan warisan kepribadian budaya bangsa yang mengandung banyak unsur pembelajaran.
"Pencak silat ini sebagai salah satu sarana yang bisa digunakan untuk melatih kepercayaan diri dan kecerdasan anak secara menyeluruh, bukan hanya fisik, tapi juga mental, bahkan spiritual," katanya.
Menurutnya dalam pencak silat, dilatih banyak hal. Mulai dari adu tanding, jurus-jurus, senam massal, daya tahan fisik, bahkan dilatih tentang kepemimpinan dan spiritual dalam latihan. (Ria)